Palembang | HMI lahir sebagai solusi atas beragam problematika kebangsaan dan Keumatan, para kader dan pengurus HMI tentu tidak boleh menjadi penonton, melainkan harus mengambil peran penting dalam pemberdayaan umat terutama di era seperti saat ini.
“Jika di tahun 2021 lalu kita melewati tahun yang tak bisa kita lupakan. Mulai dari pandemi Covid-19 yang berkepanjangan hingga muncul lagi varian barunya Omicron, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, tenggelamnya KRI Nanggala 402, banjir bandang dimana-mana, hingga meletusnya Semeru, ditambah lagi kasus pelecehan Mahasiswi di salah kampus di Sumsel dan deretan pelecehan seksual lainnya hingga gempa 7,4 SR di NTT serta banyak lagi deretan lain yang menghiasi prahara kebangsaan kita,” ujar Yan.
Namun, di tahun 2022 ini menjadi refleksi semangat kita untuk lebih berdaya dan berjaya terutama dalam mewujudkan Berdaya Bersama Menuju Indonesia Emas 2045, jelasnya.
Di era kekinian dengan berbagai terpaan transformasi dan problematika itu, HMI yang lahir sejak tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H yang bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947 selalu hadir dengan nilai-nilai intelektual yang bertanggung jawab atas terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertangung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT. Tatanan masyarakat yang maju, responsif dan bisa membaca peluang masa depan dengan gerak cepat (gercep) dan gerak bersama (geber) dari seluruh elemen masyarakat.
Selamat Milad HMI Ke 75 Tahun, Yakin Usaha Sampai! Berdaya Bersama untuk Indonesia Jaya!, pungkasnya.
(Danaz/AM)
Sumber: Coganews.co.id