Banyuasin | Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DPKUKM) Kabupaten Banyuasin mengungkap, kuota minyak goreng di tingkat distributor mengalami pengurangan, ini merupakan salah satu penyebab yang dapat memicu kelangkaan minyak goreng di Bumi Sedulang Setudung. Hal itu diungkapkan Kepala DPKUKM Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim setelah melakukan pemeriksaan dan sidak didua distributor minyak di wilayah Talang Kelapa Banyuasin, Selasa (22/2).
Hal ini dilakukan karena dari laporan yang didapat, jika ada beberapa merek minyak goreng yang umum digunakan oleh rumah tangga menghilang dari pasaran. Bahkan minyak curah yang biasa stok tersedia banyak, kini iuga sudah tidak produksi lagi.
“Ada beberapa merek yang hilang dan minyak goreng curah yang tidak lagi produksi sehingga secara total kuota minyak goreng untuk Banyuasin berkurang,” kata Erwin Ibrahim saat memeriksa.
Menurutnya jika di presentasikan pengurangan sekitar 30 persen, untuk mengatasi kelangkaan ini pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan distributor untuk melakukan operasi pasar murah. Terkait harga Erwin menegaskan, untuk ditingkat distributor masih berkisaran Rp 13.500 perliter. Jadi untuk ditingkat pedagang harga masih bervariasi yakni Rp 14.000 sampai dengan Rp 16.000 perliternya.
“Ya kurang lebih 30 persen berkurangnya, tetapi setelah ini minyak goreng curah dengan program pemerintah akan segera menyusul untuk dilakukan operasi pasar,” katanya.
Erwin Ibrahim menambahkan untuk Kabupaten Banyuasin sendiri ada dua produsen minyak goreng yaitu, PT Inti Benua Perkasatama dan PT Tunas Baru lampung. Untuk alokasi minyak goreng Banyuasin, PT Inti Benua Perkasatama sebanyak 1560 ton sedangkan untuk PT Tunas Baru Lampung sebanyak 50 ton. Untuk saat ini pihaknya tengah berupaya meminta distributor minyak agar memperbanyak alokasi kuota sehingga kebutuhan minyak goreng di Banyuasin teratasi, ini juga merupakan salah satu upaya arahan dari Bupati Banyuasin, H. Askolani, untuk pemaksimalan antisipasi kelangkaan minyak goreng untuk masyarakat.
“Salah satu upaya untuk menutup kekurangan denga memperbanyak alokasi kuota dan banyak melakukan operasi pasar murah,” tutupnya. (Dy)