BALIKPAPAN | Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sangat berdampak bagi sektor perekonomian salah satunya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kota Balikpapan sebagai Kota penyangga dan pintu masuk IKN Nusantara
UMKM Meratus Ethnic Arts Kota Balikpapan sangat mendukung adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim). hal tersebut disampaikan oleh Pimpian UMKM Meratus Ethnic Arts Kota Balikpapan, Sofyan Wahyudi. Bahwa sebagai pelaku UMKM pihaknya sudah mempersiapkan produk-produk lokal andalan yang diperkenalkan guna menyambut hadirnya IKN.
Diantaranya, tas-tas anjat yang bahan dasarnya adalah rotan yang merupakan salah satu tumbuhan etnik yang berada di Kalimantan.
Kemudian, Mandau senjata khas dari masyarakat Kalimantan, dan lawung bahan kulit kayu dan beberapa anggota UMKM Meratus Ethnic Arts Kota Balikpapan juga memproduksi lawung-lawung dari bahan kulit kayu.
“Kesiapan kami menyambut IKN sebagai pelaku UMKM tentunya berupaya untuk meningkatkan kualitas produk kami baik tas maupun senjata-senjata, supaya produk kami bisa dikenal oleh saudara-saudara kami dari luar provinsi bahkan sampai mancanegara,” ungkap Sofyan Wahyudi pada Selasa (13/12/2022)
Selain itu, lanjut Sofyan, pihaknya juga akan meningkatkan seni kreativitas produk dari segi ukiran Mandau, ukiran tas dan ukiran baju kulit kayu, agar produk tersebut lebih dikenal serta beragam.
“Dan kami siap bersaing dengan teman-teman, saudara-saudara kita yang datang dari luar menuju IKN,” ujarnya.
Menurutnya, adanya IKN di Kaltim berdampak sangat menguntungkan bagi pelaku UMKM Balikpapan. Pasalnya, produk-produk lokal bakal diminati oleh para pejabat yang kebetulan berkunjung ke IKN.
Selain itu, produk-produk itu juga diyakini sangat disukai para pengunjung daerah luar yang menginginkan memiliki barang ethnic khas Kalimantan.
Selanjutnya Sofyan menambahkan, Kelompoknya khusus pengrajin lokal akan memiliki suatu tantangan besar, disebabkan, diperkirakan ada produk-produk dari luar Kalimantan yang mungkin akan datang juga ke IKN.
“Jadi kami sebagai pelaku seni, pelaku kerajinan dan sebagai seniman harus tetap berkreativitas untuk menjaga keaslian dan kealamian produk-produk kami yaitu merupakan khas dan produk ethnic lokal dari Kalimantan,” tegasnya.
Diharapkannya, pembangunan IKN cepat terwujud sebagaimana mestinya dan sesuai target. Sofyan pun berharap pemerintah maupun juga perusahaan-perusahaan setempat dapat mendukung kelompoknya khususnya pelaku UMKM yang bergerak di bidang kearifan lokal dan kerajinan tangan asli Kalimantan.
“Kami selaku pelaku UMKM yang berdomisili di Balikpapan yang merupakan gerbang pintu masuknya ke Ibu kota Nusantara, berharap bagi teman-teman khususnya yang di Balikpapan untuk sering mengadakan festival atau kegiatan untuk pelaku-pelaku UMKM supaya lebih berkembang, karena pelaku UMKM adalah salah satu tempat untuk mencari pemasukan selain kita bekerja di swasta atau sebagai pegawai. Jadi itu salah satu cara untuk kita terus berinovasi untuk menghasilkan,” pungkasnya. (BA/Hrmn)