Palembang – Suasana Markas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Mapolda Sumsel) kembali terusik setelah di sambangi oleh Koalisi Mahasiswa Pemuda Sumsel (KMPS), Jumat (03/11/23).
Maksud kedatangannya, Demo Aksi Damai yang dilakukan oleh KMPS tersebut sebagai tindak lanjut aksi sebelumnya yang digelar pada hari Selasa (31/10).
Yaitu, meminta Kapolda Sumsel untuk segera mengusut tuntas permasalahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Sumsel.
Dheo Aditia selaku Jenderal Lapangan didampingi Ade Syawal Diansyah sebagai Koordinator Aksi dan Nanda Adia Anugrah sebagai Koordinator Lapangan, dalam aksi tersebut, kepada awak media menyampaikan, ada beberapa korporasi yang melakukan pembakaran lahan, total semuanya ada 5 Perusahaan.
“Dari hasil temuan kami, ada 5 Perusahaan yang melakukan pembakaran lahan, salah satunya ialah PT. Bumi Kahuripan Indonesia (PT. BKI)”, ujar Dheo.
Lanjut Dheo Aditia mengatakan, Negara telah menganggarkan nilai yang sangat tinggi untuk mengatasi permasalahan Karhutla di Provinsi Sumsel, kemudian hasil kajian dari KMPS akan menyampaikan poin penting mulai dari Sumsel sampai ke Jakarta, diantara poin-poin tersebut yaitu,
– Tangkap dan pidanakan pimpinan perusahaan yang telah lalai dalam mengantisipasi Karhutlah.
– Meminta soft copy dan hard copy laporan pertanggung jawaban pencegahan Karhutlah di Sumsel.
– Meminta Kapolda segera mengundurkan diri karena telah gagal dalam upaya pencegahan Karhutlah.
– Apabila 3 tuntutan diatas tidak dipenuhi, maka KMPS akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada Kapolri dan Presiden Republik Indonesia.
Ditempat yang sama Kapolda Sumsel diwakili Reskrimsus menanggapi, beliau dalam hal ini Kapolda Sumsel mengajak semua massa KMPS yang hadir untuk berdialog bersama guna mencari solusi pemecahan masalahnya, setelah ada kesepakatan akhirnya massa KMPS membubarkan diri dengan tertib.
