Banyuasin | Sebanyak 79 peserta program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) resmi diterima oleh Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP., M.Si dalam acara yang digelar di Kantor Camat Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu (21/9/2024). Program ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian serta SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa.
Dalam sambutannya, Muhammad Farid menyampaikan kebanggaannya atas dipilihnya Banyuasin sebagai pusat percontohan peningkatan produktivitas padi di lahan rawa, yang merupakan bagian dari pengembangan pertanian modern. Farid juga mengingatkan para peserta agar menjaga sikap baik selama menjalani masa magang di Kecamatan Tanjung Lago dan Muara Telang.
“Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu penghasil beras terbesar, baik di Sumatera Selatan maupun di Indonesia. Dengan menjadi pusat percontohan ini, kami berharap anak-anak muda bisa berperan dalam memodernisasi sektor pertanian kita. Pertanian tidak lagi bisa dilakukan secara konvensional. Kita butuh petani yang modern dan manajemen pertanian yang lebih baik untuk masa depan Banyuasin,” ujar Farid.
Acara penyambutan ini juga dihadiri oleh Plt. Camat Tanjung Lago, Pujianto, S.IP., M.Si, yang berharap para peserta magang merasa nyaman selama berada di wilayah Tanjung Lago. Pujianto juga memohon maaf jika masih terdapat kekurangan dalam penyambutan dan penempatan peserta, serta mengharapkan kesuksesan bagi mereka dalam menjalani program ini.
Sementara itu, Pj. Pertanian Modern Sumatera Selatan, Yudi Astoni, S.TP., M.SSC juga memberikan apresiasi atas terlaksananya acara tersebut dan berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang telah mendukung sepenuhnya pelaksanaan program ini. Menurutnya, 79 peserta ini berasal dari 9 provinsi dan akan menjalani magang di dua kecamatan, yaitu Tanjung Lago dan Muara Telang.
“Program MSIB ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan, di luar kampus. Dengan Banyuasin sebagai pusat percontohan, ini merupakan peluang besar bagi peserta untuk melihat langsung penerapan teknologi pertanian modern di lahan rawa,” jelas Yudi.
Dalam acara tersebut, turut hadir pula Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banyuasin, Sarip, SP., MM serta sejumlah anggota Forkopincam Tanjung Lago. Dengan dimulainya program ini, harapannya sektor pertanian di Banyuasin dapat semakin maju dan membawa dampak positif bagi perkembangan pertanian di Indonesia. (AM)