Kontras86.com | Lombok Utara – Sebagaimana disampaikan Koordinator Bidang Kehumasan/Juru Bicara Satgas Covid-19 KLU Evi Winarni, M.Si dalam konferensi pers digelar di Aula Kantor Bupati, pada Selasa (16/6), bahwa berbagai kegiatan berkala yang telah dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 selama sepekan menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini merujuk tren terkini perkembangan Covid-19 di KLU memperlihatkan situasi sudah mulai relatif pulih. Namun begitu, seluruh pihak dimbau tetap menjaga jarak, menyuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan tetap menggunakan masker jika hendak keluar rumah/bepergian.
Menurut Evi, berdasarkan data pertanggal 15 Juni 2020, jumlah pasien yang sembuh ada 42 orang, pasien masih positif sejumlah 45 orang. Sementara pasien masih dalam perawatan medis ada 2 orang serta pasien meninggal 1 orang. Kemudian, Orang Dalam Pemantauan (ODP) 35 orang (isolasi mandiri), Orang Tanpa Gejala (OTG) 356 orang (isolasi mandiri), dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 26 orang (isolasi mandiri).
Tak hanya itu, Plt. Asisten Administrasi Umum Setda KLU ini memaparkan, saat ini jumlah yang sudah di RDT sebanyak 2.936 orang, dengan hasil reaktif 171 orang dan non reaktif ada 2.765 orang. Total RDT sejumlah 5.480 set. Kini ketersediaan RDT di Dinas Kesehatan masih tersisa sejumlah 2.394 set.
Sementara terkait penanganan medis, kata Evi, ada dua lokasi pelayanan medis bagi pasien Covid-19 di KLU, yaitu RSUD Lombok Utara dan Unit Layanan Karantina. Ketentuannya bagi pasien reaktif dan positif Covid-19 disertai penyakit penyerta dengan hasil diagnosis memberatkan, anak-anak, bayi, dan lansia, ditempatkan di ruang isolasi biasa RSUD KLU. Kemudian bagi pasien reaktif dan positif Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala penyakit penyerta serta tidak termasuk bayi, anak-anak, dan lansia di tempatkan di Unit Layanan Karantina. Dilaporkan juga oleh Jubir Satgad Covid-19 KLU ini bahwa kini ada 2 pasien positif Corona sedang dirawat di Unit Layanan Karantina.
Staf Ahli Bupati Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik itu, juga menyampaikan kontribusi bantuan yang masuk ke KLU, baik dari instansi, lembaga, donatur dan pemerintah daerah. Pada 11 Juni 2020 telah disalurkan bantuan kepada Pemda KLU berupa 50 set Masker N95 dan 1.000 Masker Medis dari Satgas BUMN ITDC. Lalu, tanggal 12 Juni 2020, telah disalurkan bantuan APD (Alat Pelindung Diri) sejumlah 4 box oleh BPBD Provinsi NTB kepada Pemda KLU. Selanjutnya, tanggal 15 Juni 2020, telah disalurkan bantuan telur sejumlah 15.000 butir dari Charoen Pokphand Foundation Indonesia. Terakhir, pada 16 Juni 2020, pemberian sembako oleh Dinas Sosial kepada keluarga pasien yang reaktif dan positif sebanyak 246 paket sembako.
Sedangkan layanan pasien positif Covid-19 dan ODP reaktif di laboraturium Unit Layanan Karantina diberikan secara teratur, mulai dari layanan medis, layanan tempat, dan layanan kuliner bagi yang terdampak Covid-19.
Semua pihak di Lombok Utara, masih kata Evi Winarni, agar simultan mencegah Covid-19 dengan bekerja tangguh dan profesional untuk kemanusiaan. “Mari cegah penyakitnya serta tidak mengucilkan penderitanya,” ajaknya.
“Terimaksih kepada teman-teman pewarta atas dedikasi teman-teman semua dalam menyampaikan ikhtiar memutus matarantai Covid-19 ini kepada masyarakat,” pungkasnya.
Dalam pada itu, Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana Setda KLU, Haerul Anwar, S.Kom, membenarkan keadaan teranyar yang disampaikan oleh Bidang Kehumasan Satuan Gugus Tugas Covid-19 berkaitan dengan masih tersisanya dua orang yang telah dilakukan swab dan kini tengah menunggu hasil tes swab kedua. Apabila hasil swab kedua negatif, maka Lombok Utara dapat dikatakan zona hijau seraya berharap tidak ada penambahan lagi.
Kata dia, pemda KLU khususnya Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 sudah berjibaku beberapa bulan menghadapi pandemi wabah virus corona. “Alhamdulillah, walaupun NTB masih tinggi kasus Covid-19, tapi kita tetap selalu waspada sembari menjalankan protokol kesehatan,” tutup. (Sas)