Kontras86.com | MUBA – Asosiasi Kontraktor Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Pertanyakan Pokok Pikiran (Pokir) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Muba, Rabu (29/07/2020).
Menurut Andip Apriansyah SH, selaku perwakilan kontraktor yang berdomisili di Muba mengatakan, Kontraktor Muba menjerit karena paket proyek habis dialihkan menjadi Pokir.
“Tanggapan soal Pokir itu kita kurang jelas undang-undangnya. Kepada rekan-rekan DPRD Muba, kami ini pengusaha lokal yang saat ini sangat menjerit dengan adanya Covid-19 ini. karena paket proyek sudah habis oleh Pokir. Bagaimana lagi kami mau mencari nafkah untuk anak istri untuk makan,” ujarnya.
Selanjutnya, Andip menambahkan pihaknya akan menggelar unjuk rasa terkait ketidaktransparanan Pokir.
“Sesuai dengan Undang-undang jasa konstruksi kami ini harus diperdayakan. Bila dalam waktu dekat ini tidak ada solusi kami akan mengadakan Demo besar-besaran setelah lebaran Idul Adha. Minggu pertama kami akan kirim surat ke Polres Musi Banyuasin untuk meminta izin untuk demo ke Gedung DPRD Musi Banyuasin,” ungkapnya.
Dirinya berharap seluruh kontraktor yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin dapat diperdayakan dan di bina.
“Kepada bapak-bapak DPRD Muba yang terhormat agar diperdayakan, tidak banyak kok kontraktor yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin, ini paling banyak 60 orang tolong dibina sesuai dengan fungsinya,” harapnya. (Muslim)