Kontras86.com | Lombok Utara – Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Utara Drs. H. Raden Nurjati menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Ponpes Syamsul Huda Lekok Gondang Kecamatan Gangga. Hadir pula Ketua Komisi 3 DPRD KLU Artadi, S.Sos, Ketua Baznas H. Sueb Yusup MMPd serta pengurus PCNU KLU. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Pengurus Nahdatul Ulama itu berlangsung meriah dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19, Kamis (22/10).
Mengangkat tema “Santri Bersholawat, Lombok Utara kuat, Indonesia Hebat, diawali dengan upacara bendera dilanjutkan dengan tabligh akbar serta diakhiri sejumlah lomba. Pj Sekda H. Raden Nurjati mengawali sambutan menyampaikan selamat Hari Santri Nasional bagi seluruh santri di gumi Tioq Tata Tunaq. Menurutnya, sebagaimana tujuan pendidikan nasional yang berupaya meningkatkan, melaksanakan serta menggali ilmu pengetahuan dan teknologi, baik pada lingkungan pendidikan umum maupun pendidikan di pondok pesantren atau madrasah.
“Tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi maka kita tergerus oleh perkembangan zaman. Bagaimana masyarakat kita bersaing dalam kegiatan untuk mendapatkan suatu prestasi,” katanya.
Dirinya meminta anak-anak KLU mengejar ilmu pengetahuan semaksimal mungkin. Pasalnya rata-rata pendidikan saat sekarang sudah maju tetapi perlu ditingkatkan terus. Caranya menguasai teknologi, sebab tanpa penguasaan teknologi khususnya IT, maka akan tergerus oleh perkembangan zaman.
“Jadi, santri-santri nantinya betul-betul mantap secara ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi. Kemudian meningkatkan iman dan takwa. Dengan iman dan taqwa kita bisa mengendalikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah kita peroleh, sebab tanpa iman dan taqwa bisa terjerumus ke hal-hal yang negatif,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, sekarang terlebih lagi saat musim pandemi kegiatan transaksi dan kegiatan lainnya dilakukan secara online. Selain itu, ia menekankan setiap orang harus punya keterampilan.
“Keterampilan ini banyak macamnya, misalnya sekarang ada keterampilan di bidang pertanian. Saat pandemi ini mengalami pertumbuhan positif tidak seperti sektor lain,” jelasnya.
Ditambahkannya pula, sehubungan dengan pandemi covid saat ini pemerintah daerah sedang dalam tahapan penegakan protokol Covid bekerja sama dengan TNI/Polri melakukan razia masker. Bagi yang melanggar, sambungnya, dikenakan sanksi, baik sanksi sosial bahkan sanksi denda. Protokol kesehatan Covid-19 harus ditegakkan serta diterapkan agar penyebaran virus corona bisa dikurangi.
Dalam pada itu, Ketua Tanfidziyah PCNU KLU diwakili oleh Ustadz Miptahudin MPdI menyampaikan, bahwa hari santri merupakan kado terindah bagi Nahdatul Ulama dan santriwan/santriwati di Indonesia, khususnya di KLU.
Presiden Jokowi pada 2015 menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional seraya mengajak para santri bersyukur, lantaran pemerintah telah menetapkan hari santri sebagai hari bersejarah.
“Sekarang bagaimana santri di KLU bisa tumbuh. Di mana-mana banyak pondok pesantren berdiri saat ini. Ini menunjukkan santri penting dalam kehidupan kita, baik dalam berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Dikatakannya, PCNU KLU mengapresiasi semua pihak yang ikut menyukseskan perayaan hari santri nasional tersebut sembari meminta para santri berperan dalam membangun daerah dengan kiprah sebagai penuntut ilmu agama sekaligus ilmu umum.
“Tugas santri sekarang tidak seberat tugas santri masa-masa dulu. Kita tahu zaman dulu para santri ikut berperang melawan penjajah. Pengorbanan mereka luar biasa untuk ikut serta dalam membela NKRI. Tantangan kita sebagai santri saat ini adalah tantangan teknologi dan tantangan kebodohan menyongsong masa depan. Jadi, tugas santri saat sekarang ini adalah belajar dan belajar,” pungkasnya. (Sas)