Kontras86.com | Lombok Barat – Program Kampung Sehat “Nurut Tatanan Baru” berbasis lomba yang diinisiasi Polda NTB kini telah usai. Puncak kegiatan lomba sebagai upaya mitigasi penyebaran pandemi Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut, ditandai dengan pemberian Anugerah Awards Kampung Sehat NTB oleh Kapolri, Senin (9/11), diwakili Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri yang tergelar di Hotel Kila Beach Senggigi, Lombok Barat.
Kepala Baharkam Polri Komjen Pol. Agus Andrianto, M.H. saat membacakan sambutan Kapolri mengungkapkan, Kampung Sehat NTB merupakan tindak lanjut kebijakan Panglima TNI dan Kapolri, dalam mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan.
“Ini dikatakan oleh Bapak Panglima TNI dan Kapolri pada tanggal 9 Juli 2020 yang lalu di Tangerang kecamatan Mauk, dan Kampung Sehat NTB juga sebagai implementasi kebijakan Bapak Kapolri di dalam mewujudkan Kampung Tangguh Nusantara, dalam rangka untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Karena itu, Kabaharkam Polri memberikan apresiasi tinggi atas sinergi segenap elemen di NTB, khususnya Polda NTB dan jajaran Forum Komunikasi Perangkat Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB, yang telah mampu menekan secara masif dampak penyebaran Covid-19. Lebih-lebih NTB merupakan salah satu dari lima program destinasi wisata super prioritas nasional, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan Sirkuit MotoGP Mandalika.
“Kemarin saya didampingi beberapa Pati (Perwira Tinggi, red) Mabes Polri, sempatkan untuk cek pelaksanaan (pembangunan sirkuit MotoGP Mandalika, red) yang sedang berlangsung. Kami atas nama Bapak Kapolri menyampaikan terima kasih, atas segala dukungan yang dilasksanakan oleh Gubernur beserta seluruh masyarakat yang ada di Provinsi NTB,” ujarnya.
“Dalam proyek tersebut, permasalahan yang terjadi insya Allah tinggal lima persen. Mudah-mudahan dalam waktu yang sudah direncanakan, kegiatan pembangunan Sirkuit Mandalika bisa diselesaikan, sehingga anugerah Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa yang diberikan kepada Provinsi Nusa Tenggara Barat ini, mudah-mudahan sesuai dengan perencanaan sebagai rasional pengembangan wisata tingkat dunia,” lanjutnya.
Sementara Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.H. dalam sambutannya yang dibacakan Kabaharkam Polri menyampaikan, dalam rangka Operasi Pusat (Opspus) Aman Nusa II-Penanganan Covid-19, Polri melakukan berbagai upaya untuk membantu masyarakat menghadapi pandemi. termasuk di antaranya Program Kampung Tangguh Nusantara dan kegiatan Program Ketahanan Pangan, yang di NTB diimplementasikan dalam bentuk Kampung Sehat NTB.
“Sebuah kampung dapat disebut tangguh atau sehat jika mempunyai syarat penerapan protokol kesehatan, keamanan, penerapan sosial ekonomi secara ketat dalam kehidupan ‘new normal’ yang ditetapkan pemerintah,” jelas Kapolri dalam sambutannya.
Selain itu, menyiapkan rumah karantina (isolasi) lengkap dengan fasilitas penunjang yang dibutuhkan, memperkuat ketahanan pangan dalam upaya meningkatkan produktivitas masyarakat.
“Dengan demikian, tujuan kampung tangguh atau kampung sehat adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat, dan membangun semangat bersama agar lebih waspada terhadap penyebaran Civid-19,” katanya.
Sebagai bentuk apresiasi, Kapolri menyampaikan terima kasih kepada Forkopimda Provinsi NTB, khususnya Kapolda NTB atas gagasan Program Kampung Sehat yang didukung oleh Gubernur NTB, Danrem 162/Wira Bhakti, Forkopimda Kabupaten/Kota, dan para stakeholdiers serta seluruh warga masyarakat NTB.
“Namun, mempertahankan kemenangan lebih sulit daripada memperjuangkannya. Karenanya, saya sangat berharap bahwa lomba Kampung Sehat ini tidak hanya berhenti sampai di sini saja,” pesan Kapolri.
Disebutkan, para pimpinan daerah diharapkan mempertahankan upaya-upaya yang telah dilakukan, seperti penerapan protokol kesehatan di tengah-tengah masyarakat melalui penggunaan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan harus terus dijaga secara ketat.
“Disiplin menerapkan protokol kesehatan merupakan vaksin virus Covid-19,” tutupnya.
Dari hasil penilaian tim juri independen yang melibatkan dua perguruan tinggi negeri (PTN), yakni Universitas Mataram (Unram) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, diketahui tiga desa/kelurahan se-NTB berhasil meraih predikat Kampung Sehat NTB Terbaik I, II, dan Terbaik III.
Kampung Sehat NTB Terbaik I diraih Desa Kembang Kuning Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Dimana berdasarkan indikator penilaian, secara umum Desa Kembang Kuning mendapat nilai yang merata dihampir seluruh indikator yang dipersyaratkan.
Dari sisi kelembagaan, peraih Terbaik I Lomba Kampung Sehat NTB ini memiliki peraturan desa yang cukup memadai, untuk menjadi dasar hukum bagi kebijakan desa di bidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi termasuk dalam penanganan Covid-19.
Di bidang kesehatan, secara umum sistem di tingkat desa telah berjalan efektif bila dibandingkan desa Terbaik II, khususnya dalam sistem pencegahan dan penanganan bidang kesehatan. Pun di bidang sosial ekonomi, desa ini banyak memiliki inovasi untuk pengembangan ekonomi khususnya melalui inovasi desa wisata, juga terobosan BUMDes yang berkembang cukup pesat.
Sedangkan di bidang keamanan, Kembang Kuning juga cukup bagus dalam pengembangan sistem keamanan lingkungan (siskamling), termasuk dalam penanganan kasus ringan diselesaikan melalui meknisme restorative justice.
Sementara peraih Terbaik II yakni Desa Pernek Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa. Seperti halnya dengan Desa Kembang Kuning, dari sisi kelembagaan Desa Pernek memiliki peraturan desa cukup memadai. Namun di bidang kesehatan desa Terbaik II ini memiliki nilai tertinggi dengan kerjasama antar sektor, berjalan sangat efektif termasuk dalam penanganan Covid-19.
Di bidang sosial ekonomi khususnya ketahanan pangan, Pernek memiliki adat budaya yang cukup kuat dan kental, dalam menyimpan bahan pangan untuk kebutuhan mendatang. Pun di bidang keamanan juga cukup bagus dalam siskamling. Namun satu hal yang menempatkannya sebagai peraih Terbaik II, adanya kasus narkoba.
Sedangkan peraih peringkat Terbaik III disabet Desa Mura Kecamatan Brang Ene Kabupaten Sumbawa Barat. Sama dengan dua desa sebelumnya, Desa Mura secara umum mendapat nilai yang merata di semua indikator yang dipersyaratkan.
Desa ini merupakan salah satu desa dengan penataan desa paling bagus di NTB. Hal itu terbukti pasca kebakaran hebat yang menghanguskan hampir seluruh desa. Namun musibah yang menimpa dimanfaatkan untuk penataan desa layaknya kawasan perumahan modern.
Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Mura juga sedemikian bagus, sehingga Program Kampung Sehat tersosialisasi sangat massif di kalangan wara desa. Sedangkan di bidang ketahanan pangan hampir setiap rumah di Desa Mura memiliki cadangan sayur-sayuran, yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. (Rahmat Hidayat)