Kontras86.com | Banyuasin – Diduga Oknum staf dinas kesehatan Kabupaten Banyuasin, tak koperatif saat dikunjungi awak media.
Pasalnya, hal itu terjadi ketika Dua orang wartawan online dari Banyuasin, hendak mengkonfirmasi ataupun ingin bersilahturahmi kepada Kepala Dinas Kesehatan Banyuasin, Senin (15/02/2021) sekira pukul 13.30 Wib.
Diketahui, kejadian ini menimpa Suhaimi dari Pelitasumsel dan Husti Thambrin wartawan online KabarRI.com.
“Ada perlu apa, mau ketemu siapa, sudah ditelpon atau belum,” ujar Thambrin menirukan ucapan dari oknum Staf dinkes.
Kemudian itu, Thambrin menerangkan, bahwa rekannya Suhaimi sudah meregistrasi, dan menegaskan bahwasanya ada hal yang ingin ditanyakan kepada Kadinkes dan bersifat Privasi, namun masih saja Oknum staf tersebut menghujani dengan pertanyaan.
“Bilang saja ada yang perlu di tanyakan kepada Kadinkes dan sifatnya privasi,” timpal Suhaimi.
Namun, oknum protokol tersebut masih saja bertanya.
“Kalau dikasih tau mau nanyain apa? nanti ibu kadis bisa mengajak bidang-bidangnya biar ada yang menjelaskan,” kata oknum Staf itu.
Kemudian, dirinya (Suhaimi-red) kembali bertanya. “Mbak belom diberitahukan ya.”
Jawab singkat Oknum tersebut, masih ada tamu?
Dan sesaat kemudian tamu tersebut keluar, ternyata adalah Pak Dani salah satu Kabid di Dinkes, dan pak Dani sudah berpesan kepada para staf protokol untuk segera memberi tau Kadinkes. Hingga pukul 14.30 Wib, saat ditanyakan ke Staff Protokol tersebut, jawaban tak enakpun kembali terjadi.
“Biasanya ibu pencet bel,” ujar Oknum staf tersebut.
Sontak Suhami dan Husni Thambrin merasa kebingungan, “bagaimana mau pencet bel keberadaan kami saja belum diberitahukan kepada Kadinkes,” ungkapnya saat itu sambil menghela nafas.
Atas peristiwa itu, ditempat terpisah, Jurnal Equinsyah Selaku Penggiat Sosial, angkat bicara dan menyayangkan kejadian tersebut, dan Dia berharap agar tidak terulang kembali di kemudian hari.
“Seharusnya para THL atau sejenisnya, lebih menghargai siapapun yang datang ke suatu instansi tersebut dan jangan menilai orang dari sampulnya saja, saya harap ini menjadi atensi kepada pemerintah kabupaten Banyuasin untuk menindak oknum-oknum yang tidak bekerja secara profesional, dan hal tersebut dapat merugikan suatu instansi dikarenakan wartawan adalah Mitra Penting dalam menjalankan Roda Pemerintahan,” kata Jurnal Saat dijumpai di Ruang Kerjanya.
Sementara itu, Diding Karnadi SH, selaku Ketua PWI Banyuasin, sangat menyayangkan atas kejadian tersebut, dan seolah-olah instansi alergi terhadap Wartawan.
“Ya jika memang benar kejadiannya seperti itu, tentu saja sangat disayangkan Bupati kita saja terbuka dengan para Wartawan,” ujar Diding Saat di Konfirmasi melalui Via Telepon. (Daya)