Kontras86.com – Bagi penderita asam lambung. Di satu sisi, Ramadan justru bisa menjadi solusi untuk menyembuhkan penyakit asam lambung. Lalu bagaimana solusinya?
Sebenarnya asam lambung bukanlah halangan bagi seseorang untuk berpuasa. Salah satu caranya yakni mengatur makanan apa saja yang harus dikonsumsi saat berbuka puasa dan sahur.
Berbagai penelitian menjelaskan bahwa berpuasa dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan teratur. Dengan kata lain, penderita GERD yang berpuasa dapat menurunkan gejalanya, selama dilakukan dengan benar dan tidak makan berlebihan saat berbuka puasa.
“Berpuasa dengan cara-cara yang benar akan membantu mengatasi GERD,” jelas Nutrisionis dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Associatio Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, dalam keterangan tertulis.
Perlu diketahui, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), penyakit yang disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan. GERD merupakan salah satu permasalahan yang umumnya muncul pada penderita asam lambung.
GERD dapat ditandai dengan adanya sensasi terbakar atau nyeri pada bagian atas perut atau dada yang disebut juga dengan heartburn. Gejala lain yang mungkin muncul pada penderita GERD adalah mual, kembung, sakit saat menelan, mulut terasa asam, dan rasa tidak nyaman pada tenggorokan.
Faktor utama yang menjadi risiko penyakit GERD adalah pola makan, manajemen stres, dan pola tidur yang tidak tepat. Untuk itu, selama puasa penderita GERD harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Meskipun makanan pemicu munculnya GERD berbeda pada setiap orang, terdapat beberapa kategori makanan yang dapat dihindari untuk mencegah kambuhnya penyakit. Namun disarankan, makanan untuk penderita GERD harus mudah dicerna, tidak mengandung gas, atau lemak yang tinggi. Pengolahan makanan diutamakan dengan cara direbus, dikukus, ditumis, dan menggunakan santan encer.
“Secara umum prinsip pembagian makanan untuk penderita GERD adalah porsi kecil dan tidak boleh mengonsumsi makanan sekaligus dalam jumlah besar,” ungkapnya.
Penderita asam lambung baiknya menghindari makanan bergas dan berlemak tinggi saat berbuka puasa dan sahur. (The National) Aturan Pola Konsumsi Sahur dan Berbuka
Selama berpuasa, konsumsi makanan dibagi menjadi empat kali waktu makan, yaitu sahur, berbuka, makan malam, dan camilan malam. Berikut beberapa langkah sehat yang dapat diikuti oleh penderita GERD saat berpuasa.
Tips sahur:
a. Sebelum makan sahur, konsumsilah segelas air putih hangat dengan camilan ringan yang bersumber dari karbohidrat.
b. Saat makan sahur, ambillah porsi kecil. Konsumsilah sambil duduk, dengan keadaan santai dan tidak terburu-buru.
c. Setelah makan sahur, jangan langsung berbaring dan lakukanlah aktivitas ringan. Jika pun ingin berbaring,lakukan tiga jam setelah makan sahur.
Tips berbuka:
a. Berbukalah dengan minuman yang bersuhu ruang atau hangat. Tidak disarankan mengonsumsi minuman dingin atau minuman es karena akan merangsang asam lambung.
b. Sebagai makanan pembuka (takjil), dapat memilih camilan dari karbohidrat yang mudah cerna seperti lontong isi, roti bakar, krekers, kurma, puding tepung, dan kentang rebus.
c. Makanlah secara perlahan dalam posisi duduk. Setelah itu, beristirahat sejenak sebelum makan malam.
d. Makan malam dapat dilakukan setelah Shalat Magrib dengan porsi kecil dan komposisinya menyerupai makan sahur.
e. Setelah makan malam, tidak dibenarkan untuk langsung berbaring.
f. Menjelang tidur dapat mengonsumsi makanan ringan yang terdiri dari sumber protein dan buah-buahan. Bagi penderita GERD yang memiliki intoleransi laktosa, dapat mengganti konsumsi susu dengan sumber protein lain, misalnya bubur kacang hijau, omelet telur kukus atau edamame rebus. (*)
Sumber: Jawapos.com