Kontras86.com | Jakarta – Kabaharkam Polri, Komjen Pol Agus Andrianto hadiri Rapat Persiapan Penanganan Hari Buruh yang digelar di Mapolda Metropolitan Jakarta Raya, Jakarta, Jumat (24/04/2020).
Rapat ini dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Pol Drs Idham Azis MSi, Turut hadir Wakapolri, seluruh pejabat utama Polri, Kapolda Metro Jaya, pejabat utama Polda Metro Jaya, dan para Kapolres jajaran Polda Metro Jaya.
Rapat ini membahas rencana pengamanan aksi unjuk rasa oleh kelompok buruh yang akan dilaksanakan pada 30 April dan 1 Mei 2020. Untuk melakukan pengamanan, sebanyak 22.917 personel telah disiapkan, yang terdiri dari unsur Polri, TNI, dan Pemda.
Selain itu, rapat tersebut juga membahas sejumlah isu aktual yang berkembang belakangan ini.
Mengingat rapat dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, maka para peserta rapat diwajibkan mengenakan masker dan tetap memperhatikan physical distancing (pembatasan jarak fisik).
Menurut Kapolri, masih ada waktu lima hari untuk menyiapkan langkah yang harus dilakukan. Namun, masih ada kemungkinan aksi unras dibatalkan atau ditunda, disampaikan oleh perwakilan, atau tetap dilaksanakan namun jumlah massa yang terlibat tidak terlalu banyak.
“Perintah saya, pertama, jangan beri izin demo. Yang kedua, lakukan penggalangan secara maksimal terhadap para tokoh. Ketiga, maksimalkan kontra intelijen melalui beberapa terobosan,” kata Jenderal Pol Idham Azis memberikan instruksi kepada jajarannya.
Perintah keempat adalah publikasi ketentuan-ketentuan hukum dan sanksi pidana serta Maklumat Kapolri. Lima, persiapan rencana operasi (Renops), rencana pengamanan (Renpam), dan rencana kontinjensi (Renkon).
“Keenam, lakukan imbauan secara masif. Ketujuh, lakukan maping, deteksi dini, dan deteksi aksi. Terakhir, siapkan tim Gakkum,” lanjut Jenderal Pol Idham Azis.
Kapolri memberikan apresiasi atas persiapan yang baik yang telah dilakukan Polda Metro Jaya. Menurutnya, persiapan yang baik sudah menyelesaikan setengah tugas. Terima kasih atas kinerja yang telah dilakukan sehingga situasi Kamtibmas dapat dikelola dengan baik Jakarta adalah episentrum, apa yang terjadi di Jakarta dampaknya situasi perekonomian dan politik secara nasional,” terang Kapolri. (Hrmn)