Banyuasin | Miris melihatnya, jembatan penghubung antar desa Kelapa Dua dan Desa Sungai Bungin, kecamatan Selat Penuguan, Kabupaten Banyuasin, sangat memprihatinkan.
Pasalnya, tiang penyangga yang seharusnya kokoh berdiri sendiri, namun terpancang dengan cara disambung-sambung. Tak hanya itu saja, lantainya pun terbuat dari kayu yang tidak berkualitas. Sehingga kata aman dan nyaman berubah menjadi kekhawatiran bagi penggunanya.
Dari informasi yang berhasil dihimpun kontras86.com dilapangan, Senin (24/05/2021) beberapa waktu lalu, jembatan penghubung antar dua desa ini sudah berdiri sejak tahun 1992. Akan tetapi hingga saat ini jembatan penghubung antar desa tersebut belum pernah tersentuh oleh pemerintah, setiap ada kerusakan masyarakat selalu berswadaya untuk memperbaikinya.
Sementara, menurut penjelasan dari kepala desa Selat Penuguan, anggaran desa tak cukup untuk membangun sebuah jembatan.
“Selama ini Swadaya masyarakatlah, sering bergotong royong sebisa mungkin supaya jembatan ini bisa digunakan,” Kata Bahtiar.
Dengan penuh harapan, Sang kepala desa berharap kepada pemerintah supaya jembatan penghubung antar dua desa ini cepat dibangun.
“Warga sering was-was bila melawatinya. Disamping itu juga jika jembatan ini bagus, anak-anak saat mau pergi ke sekolah tidak merasa ketakutan lagi,” tutupnya. (Mai)
