Balikpapan | Gerakan Suku Asli Kalimantan Lintas Batas (Gasak Libas) merupakan sebuah Organisasi Masyarakat Suku Asli Kalimantan yang sangat menghargai adanya pemindahan IKN Nusantara di Kaltim, apalagi di Kaltim utamanya di Kota Balikpapan menjadi hunian oleh masyarakat dari berbagai suku (heterogen) dan secara makro dinilai kota paling aman, sesuai dengan Motto Balikpapan kota Beriman yang artinya bersih, indah, aman dan nyaman.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gasak Libas Kaltim, Achmad Chairudin menerangkan bahwa kehadiran IKN ini tidak bisa dipungkiri akan adanya pendatang-pendatang dari luar daerah yang ingin mencari peluang dan bekerja di Kaltim, masyarakat adat Kalimantan selalu welcome kepada siapa saja yang datang dan ingin bergabung dengan orang-orang Kalimantan, saat ditemui awak media di Sekretariat DPP Galak Kaltim, pada Kamis (16/6/2022).
Selanjutnya Chairudin mengatakan, untuk bersama-sama kita membangun dan bekerja sama mensukseskan pembangunan di IKN, dengan membaurnya pendatang dan masyarakat asli Kalimantan diharapkan terjalin kekeluargaan dan kerukunan dengan baik. Sehingga kedepannya pembangunan di IKN tidak ada lagi hambatan yang berarti,” terangnya.
“Kami dari masyarakat asli Kalimantan, dengan adanya pemindahan IKN di Kaltim, diharapkan tidak menggeser kearifan lokal dan budaya Kalimantan jangan sampai dilupakan, terutama pada setiap ada momen seremonial, budaya Kalimantan ini harus dilibatkan, Budaya dari luar silahkan saja masuk Kalimantan tidak ada masalah tetapi budaya Kalimantan harus tetap terjaga,” imbuhnya.
Selain itu, kearifan lokal dan untuk lapangan pekerjaan kami mengharapkan tenaga lokal bisa menjadi lokomotif pembangunan IKN. Yang diutamakan itu adalah orang-orang asli Kalimantan dulu yang sesuai dengan bidang dan keahliannya tetapi jika sudah tidak ada lagi orang-orang yang ahli dalam bidangnya, baru dikirim orang dari luar, jadi disini kita saling kerjasama dan saling menghargai,” harap Chairudin.
Lebih lanjut Chairudin menjelaskan, “Badan Otorita IKN Nusantara membuka 200.000 tenaga kerja, sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhannya, jangan sampai mendatangkan orang-orang yang tidak jelas, menjadi kontraproduktif dan justru akan mengganggu Kamtibmas di Balikpapan”, Ucapnya.
Ia menambahkan, para pendatang dari luar tidak selalu tenaga kerja untuk pembangunan IKN saja, bisa jadi mereka ingin berusaha di bidang UMKM, karena adanya IKN bisa menjadi peluang baru berusaha di wilayah pendukung. Kami mempersilahkan siapa saja untuk berusaha di Balikpapan, agar tidak ketergantungan pada pemerintah dan asal itu bisa membantu apa yang diinginkannya supaya mereka bisa hidup dan tidak terjadi kesenjangan sosial,” ungkapnya.
“Berkaitan dengan adanya Otorita IKN Nusantara dan akan berkantor di Balikpapan, kami harapkan agar IKN ini bisa berjalan dengan baik, perlu menggandeng tokoh daerah lainnya seperti Gubernur Kaltim, Isran Noor sebagai tim transisi IKN Nusantara, organisasi Gasak Libas Kaltim siap mendukung dan mensukseskan pembangunan di IKN dan siap menjaga keamanan jangan sampai IKN di ganggu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (Hrmn/Ba)