Next Post

Ada Indikasi Kecurangan di Cabor Bermotor PON XX Papua, Kontingen Sumsel Ajukan Banding ke PB PON

IMG-20211007-WA0007_compress8

Sumsel | Kemeriahan PON XX Papua yang diharapkan menjadi ajang adu prestasi terbaik dari 7.039 atlet dan 56 cabang olah raga, diduga telah dinodai dengan aksi kecurangan, khususnya di Cabang Olahraga (Cabor) Bermotor. Hal ini diungkapkan oleh pelatih Bermotor asal Provinsi Sumatera Selatan, Yuliansyah didampingi Asisten Manager Bermotor Sumatera Selatan, Maryadi, pada Rabu (06/10/2021).

Menurut pelatih Bermotor Sumsel itu, kejadian tersebut bermula saat di race terakhir terjadi persaingan antara Radeta dan Carlos. Dimana posisi Radeta di kanan pinggir aspal, sementara pembalap asal Sulawesi Tengah (Sulteng) itu berada disebelah kiri, tiba-tiba Carlos memepet motor Radeta, sehingga sampai keluar aspal. Namun sepeda motor tetap melaju, sehingga mencapai ke garis finish.

“Semestinya Radeta mendapat medali perunggu. Tapi diputuskan Carlos yang dapat perunggu,” ujar Yuliansyah.

“Motor Radeta tetap di luar aspal, namun tetap finish lebih dahulu masuk garis. Oleh panitia dan tim juri, Radeta dianggap tidak finish, dengan alasan sepeda motornya berada di luar aspal,” sambungnya.

“Kami protes, namun tidak digubris panitia dan tim juri. Padahal kami banyak saksi dan ada bukti videonya,” lanjut Maryadi.

Atas kejadian itu, pihaknya sudah mengajukan banding ke PB PON, dan diharapkan diputus secepatnya.

Di dalam lomba tersebut, peraih medali emas diperoleh pembalap Papua, dan medali perak diraih pembalap Jawa Tengah.

Protes dan banding tersebut pun didukung sepenuhnya tim KONI Sumsel.

Ketua Umum KONI Sumsel, Hendri Zainuddin berharap agar PB PON melihat kejadian itu secara objektif, sehingga tidak menciderai sportivitas olahraga dan menodai panggung olahraga di perhelatan PON XX Papua.

“Kita harus menjunjung tinggi nilai sportivitas olahraga. Karena itu kita juga tempuh jalan yang sudah digarsikan, banding ke PB PON,” katanya.

Kemudian, Yan Hariranto selaku Kabid Kesejahteraan Pelaku Olahraga KONI Sumsel bersama H Badaruddin, dan juga mereka Tim Panitia untuk kabupaten Merauke yang berada dilapangan secara ekslusif mendukung penuh gugatan ke PB PON agar insiden kecurangan ini bisa dikenakan sanksi tegas dan menjadi pelajaran kedepannya.

Nampak di lokasi, Yan Hariranto menguatkan atlet Bermotor Sumsel Radeta agar tetap selalu semangat. Walaupun, Radeta juga mengaku kecewa dengan keputusan tim juri tersebut.

“Karena jelas-jelas pembalap Sulteng melakukan kecurangan saat laga berlangsung, dan saat finish pun dia (Radeta_red) lebih dahulu menyentuh garis finish,” tutup Yan. (Egmayor)

Sumber: Coganews.co.id

infomerd

Adi Merdeka

Related posts

Newsletter

Silakan isi email dibawah ini

Iklan Samping

b78551d6-c141-47b4-a114-4632d334be2b_peradinusantarahutri80-2
IMG-20250816-WA0020
IMG_20250815_140547
IMG_20250815_160902
IMG_20250815_160940
IMG_20250815_160918
IMG-20250815-WA0042
IMG-20211218-WA0041_compress97
logo-pwi-antara
IMG_20201011_210144-720x375_compress67

Recent News