Banyuasin | Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Muhammad Farid, S.STP., M.Si, didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH), Sarip, S.P., M.M., menyerahkan bantuan mesin pompa air kepada kelompok tani di Kabupaten Banyuasin. Bantuan ini berasal dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) dalam rangka mendukung perluasan areal tanam dan mengatasi masalah kekeringan. Acara penyerahan berlangsung di Kantor DTPH Banyuasin pada Kamis (12/09/2024).
Dalam sambutannya, Pj Bupati Farid menekankan pentingnya sektor pertanian sebagai salah satu pilar utama ekonomi Kabupaten Banyuasin. Menurutnya, bantuan pompa air ini merupakan langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama padi. “Sektor pertanian adalah sektor vital yang menjadi perhatian utama pemerintah. Bantuan pompa air ini akan sangat membantu petani dalam menghadapi musim kemarau dan meningkatkan hasil pertanian. Ini adalah upaya kita untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia,” ujar Farid.
Bantuan tersebut, lanjutnya, diberikan kepada kelompok tani di beberapa kecamatan seperti Mekarti Jaya, Selat Penuguan, Rambutan, Karang Agung Ilir, dan sejumlah kecamatan lainnya. Ia berharap dengan adanya pompa air ini, lahan pertanian tidak lagi mengalami kekurangan air di musim kemarau dan dapat mendorong Banyuasin menjadi salah satu penghasil padi terbesar di Indonesia. “Target kita adalah menjadikan Banyuasin naik ke peringkat tiga, bahkan satu, sebagai penghasil padi terbesar di Indonesia,” tambahnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Sarip, menjelaskan bahwa Kabupaten Banyuasin memiliki potensi lahan pertanian yang sangat besar. Berdasarkan data statistik pertanian, luas lahan tanaman padi di Banyuasin mencapai 174.371 hektar. Bantuan dari Kementan RI berupa 411 unit pompa air terdiri dari 128 unit ukuran 3 inci, 237 unit ukuran 4 inci, dan 46 unit ukuran 6 inci.
“Dengan adanya mesin pompa air ini, diharapkan para petani bisa meningkatkan frekuensi tanam dari sebelumnya hanya satu kali menjadi dua atau tiga kali dalam setahun. Kami juga berharap agar para petani dapat menjaga pompa ini dengan baik agar bisa digunakan secara maksimal untuk jangka panjang,” tutup Sarip.
Penyerahan bantuan ini disambut antusias oleh para petani, yang optimis bahwa dengan bantuan pompa air, lahan mereka akan lebih produktif dan hasil pertanian akan meningkat, khususnya di tengah tantangan musim kemarau yang kerap kali menjadi penghalang utama. (AM)