Lombok Utara – Baru beberapa hari dilantik Penjabat (Pj) Kepala Desa (Kades) Desa Sambik Bangkol (Samba) Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Sarjono S.I.Kom, betul-betul mengemban dengan baik amanah yang dipundaki kepadanya. Salah satunya tampak dari terobosan “Telusur Potensi” dengan cara turun bergerilya ke tiap-tiap dusun di Sambik Bangkol untuk melihat potensi wilayah setempat, mendengar dan menyerap aspirasi. Kemudian menghimpun masukan dan saran dari masyarakat. Kali kedua ini ia mengunjungi kediaman Perangkat Kewilayahan (Kepala Dusun) Jugil Barat Efendi, Selasa (6/4).
Acara dikemas dalam bentuk diskusi santai sembari melontarkan pertanyaan. Kepala Dusun Jugil Barat, Efendi kemudian menjawab pertanyaan sang Penjabat Kades terkait potensi yang ada diwilayah Jugil Barat.
Menurut Efendi, pertukangan, peternakan, pertanian, dan nelayan adalah potensi sumber penghidupan masyarakat Jugil Barat. hampir 70 persen masyarakat Jugil Barat menggantungkan hidupnya pada pertukangan.
“Kalau potensi lain minim bahkan hampir tidak ada,” katanya.
Ditambahkannya, produk pertanian yang paling banyak dihasilkan warganya adalah kacang tanah, akan tetapi saat ini hasilnya kurang ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, pedagang bakulan dan pedagang besar sekitar 15 orang dan satu kelompok nelayan dengan anggota kisaran 30 orang, baru dibentuk setahun yang lalu.
“Harapan kami ke depan dengan adanya sumur bor di sini warga bisa menanam tanaman hortikultura, mengingat selama ini kacang tidak berhasil,” ketusnya.
Perangkat Kewilayahan yang menjabat setahun lebih ini lantas mengeluhkan, sumur bor yang ada jarang digunakan oleh warga setempat lantaran terkendala biaya operasional.
Dalam pada itu, Pj Kades Sambik Bangkol, Sarjono, S.I.Kom pada kesempatan silaturahmi sambung rasa ini berharap kedepan bisa bersama-sama dan bahu membahu membangun Sambik Bangkol. Sebab, katanya, sepintar-pintarnya orang jika sendirian tidak akan bisa dan mampu.
Dituturkan pula bahwa roh dari pembangunan itu terlihat dari seberapa presisi keterjalinan rasa kebersamaan diantara anggota masyarakat. Artihya ketika kita bersama-sama bergotong royong apapun bisa dilakukan.
“Walaupun jabatan yang (saya-red) hanya beberapa bulan ke depan tapi mari kita bermitra dan bersama-sama membangun desa kita. Secara pribadi saya kurang begitu paham tentang Desa Sambik Bangkol ini. Makanya saya turun untuk mencari informasi-informasi kepada perengkat kewilayahan, epe pada (saudara-saudara) yang ada di sini acuan bagi saya. Apa yang akan kita lakukan ke depannya buat Samba,” pungkas pria yang tegas dan konsisten dengan tugas yang diembannya. (Sas)