SURULANGUN RAWAS | Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas III Surulangun Rawas menunjukkan antusiasme tinggi dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Rabu (27/11/2024). Sebagai bentuk komitmen dalam memastikan hak demokrasi setiap warga negara tetap terpenuhi, TPS Khusus 901 di Lapas ini menjadi saksi semangat WBP untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi.
Sebanyak 202 WBP yang memenuhi syarat administratif masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sedangkan 93 WBP dan 15 pegawai Lapas tercatat dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTB). Dengan penuh semangat, para pemilih hadir untuk menentukan masa depan Kabupaten Musi Rawas Utara dan Provinsi Sumatera Selatan selama lima tahun ke depan.
Proses Tertib dan Pengamanan Ketat
Kegiatan pemungutan suara di TPS Khusus berlangsung khidmat dan tertib. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Lapas Surulangun Rawas memastikan semua tahapan pemilihan berjalan sesuai aturan. Pengamanan ketat dari aparat Polres Musi Rawas Utara dan Koramil 406-01 Rawas Ulu turut memberikan rasa aman bagi para pemilih.
“Kami memastikan setiap proses pemilu di TPS Khusus ini berjalan lancar, mulai dari pendataan, pemungutan suara, hingga penghitungan. Sinergi dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan ini,” ujar Kepala Lapas Surulangun Rawas.
Kolaborasi untuk Kelancaran Pilkada
Keberhasilan penyelenggaraan Pilkada di TPS Khusus ini tidak terlepas dari kolaborasi antara Lapas Surulangun Rawas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Musi Rawas Utara, Bawaslu, Panwaslu Rawas Ulu, serta Aparat Penegak Hukum (APH). Kerja sama yang solid ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga asas demokrasi, bahkan di dalam lingkungan pemasyarakatan.
“Pilkada ini menjadi bukti bahwa hak memilih Warga Binaan sebagai Warga Negara tetap terjamin. Dengan sinergi yang baik, kami memastikan mereka dapat berpartisipasi dalam menentukan arah kebijakan bangsa,” tambah Kalapas.
Demokrasi Tetap Terjaga
Pilkada melalui TPS Khusus di Lapas Kelas III Surulangun Rawas menjadi cerminan bahwa meskipun berada di balik jeruji besi, para WBP tetap memiliki hak yang sama untuk menyuarakan aspirasi. Dengan semangat yang ditunjukkan, Pilkada kali ini tidak hanya berjalan sukses, tetapi juga menjadi simbol penguatan demokrasi di segala lapisan masyarakat.
Pemilu di TPS Khusus ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bahwa demokrasi milik semua, tanpa terkecuali, sebagai wujud nyata dari Indonesia yang berdaulat dan inklusif.
(Adi Merdeka)