Kontras86.com | NISEL – Sejumlah 17 orang Camat di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) hadirin acara Sosialisasi terkait pembangunan Sanitasi Tahun 2021 ini, yang digelar di Aula Taman Baloho Indah (TBI) Pasar Teluk dalam, Senin (15/3/2021).
Sosialisi tersebut digelar oleh Pemerintah Kabupaten Nias Selatan (Pemkab Nisel) melalui Dinas PUPR Nisel, terkait pembangunan sanitasi Berbasis Masyarakat Tahun Anggaran 2021.
Camat yang ikut Hadir pada acara sosialisasi itu antara lain, Camat Teluk dalam, Fanayama,Mazino, Luahagundre Maniamolo, Onolalu, Hilisalawa’ahe, Lahusa, Sidua’ori, Gomo, Umbunasi, Idanotae, Ulu’idanotae, Lolomatua, Ulunoyo dan Lolowau.
Selain itu juga, ikut hadir Bupati Nisel yang diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan,Gayus Duha,Kadis PUPR Nisel,Erwinus Laia,mewakili Kanan Bappeda,mewakili Kadis Kesehatan dan para Kepala Desa penerima manfaat.
Kabid Tata Ruang dan Pembinaan Jasa Konstruksi Dinas PUPR Nisel, Agusman Halawa pada kata pembukaan menyampaikan bahwa Kabupaten Nisel, salah satu kabupaten penerima manfaat program Sanitasi dari DAK Afirmasi 2021 ini.
Menurut dia, kegiatan sanitasi itu merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun,dan termasuk Kabupaten Nias Selatan tahun ini mengalami kenaikan anggaran yang sebelumnya hanya Rp10,3 miliar, namun pada tahun 2021 ini mencapai 11,8 miliar.
Agus menambahkan, penerima program tersebut untuk tahun 2021, sebanyak 28 Desa dari 17 Kecamatan se Kabupaten Nias Selatan. Sedangkan program tersebut terbagi dalam 2 kelompok, yaitu faktor stunting sekitar 16 Desa, dan faktor reguler sebanyak 12 Desa.
Mewakili para Camat, Camat Teluk Dalam Dionisius Wau dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Dinas PUPR Nisel sebagai Dinas teknis dalam memperjuangkan program Sanitasi tahun ini, sehingga Nisel mengalami kenaikan Kuota anggaran.
Ia berharap, supaya program sanitasi itu terus berkelanjutan setiap tahunnya dan semakin bertambah anggarannya.
Kadis PUPR Nisel Erwinus Laia dalam sambutannya mengatakan, program sanitasi itu merupakan kegiatan penting di tengah – tengah masyarakat, dimana melibatkan 2 OPD, yaitu Dinas Kesehatan dan Bappeda.
Ia menjelaskan, Desa yang mendapatkan program sanitasi itu sangat beruntung, karena termasuk Desa yang diperhatikan Pemerintah Pusat.
Dalam program itu, kata dia, sangat perlu kerjasama dan gotong royong antara pemerintah desa, pengurus, fasilitator dan masyarakat, karena program sanitasi ini pelaksanaannya bersifat kelompok.
“Para kepala desa yang menerima program itu membentuk kelompok yang bisa bekerjasama agar bisa terhindar dari permasalahan dalam pelaksanaan di lapangan,” harapnya.
Karena menurut Erwinus, salah satu tujuan program sanitasi itu, adalah untuk mencegah stunting dan meningkatkan indeks pertumbuhan manusia. “Ini juga merupakan visi misi pemerintah,” imbuhnya.
Bupati Nisel, diwakili oleh Asisten I Bidang Pemerintahan, Gayus Duha dalam arahannya berharap agar program sanitasi itu dapat dilaksanakan berdasarkan azas manfaat dan benar-benar dirasakan oleh elemen masyarakat banyak.
“Mari kita manfaatkan program ini, supaya stunting di Nisel bisa teratasi, dan penerima manfaatnya juga jelas, baik administrasi maupun lahan yang akan digunakan kedepan,” katanya. (Dia.G)