Banyuasin | Isu dugaan korupsi dan ketidakterbukaan dalam pembagian 100 ekor kambing oleh Pemerintah Desa Pangkalan Benteng terus bergulir. Kepala Desa Pangkalan Benteng, Agus Kurniawan, dengan tegas membantah tuduhan yang dihembuskan sejumlah oknum media dan pihak tertentu terkait program yang didanai Dana Desa tahun 2024.
Menurut Agus Kurniawan, program bantuan kambing ini telah dilaksanakan secara transparan dengan melibatkan warga desa, perangkat desa, dan sebagian anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). “Pembagian kambing dilakukan di halaman kantor desa secara terbuka. Semua warga yang terdaftar sebagai penerima hadir, dan ada beberapa anggota BPD juga yang ikut menyaksikan,” jelas kades.
Respon terhadap Tuduhan Ketua BPD
Tuduhan yang menyebut BPD tidak dilibatkan dalam proses ini juga mendapat bantahan keras dari Kades. Ia menjelaskan bahwa ketua BPD, berinisial WH sempat meminta jatah pribadi berupa dua ekor kambing, yang tidak bisa dipenuhi karena bertentangan dengan tujuan program. “Kami mengutamakan masyarakat yang membutuhkan. Tidak bisa program ini dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” ungkapnya.
Soal Perbedaan Harga Kambing
Menanggapi isu disparitas harga kambing yang disebutkan lebih murah di Lampung, Iwan menjelaskan bahwa harga tersebut sudah termasuk biaya transportasi, pengangkutan, dan distribusi ke desa. “Kami mencari kambing dari beberapa peternak untuk memastikan stok cukup. Biaya tambahan wajar terjadi dalam proses ini,” jelasnya.
Dukungan Warga Desa
Meski isu ini viral, warga Pangkalan Benteng banyak yang memberikan dukungan kepada Iwan. Beberapa warga memuji langkah kepala desa yang dinilai membantu perekonomian mereka melalui program ini.
“Makasih Pak Kades, bantuan kambing ini sangat membantu kami. Jadi ada peluang usaha baru untuk beternak,” ujar salah satu warga, Vika Deni.
Hal senada disampaikan Jon Heri, warga asli Pangkalan Benteng. “Saya hadir langsung saat pembagian kambing. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang ada pihak yang tidak puas, mungkin karena tidak dapat bagian, bukan karena korupsi,” ucapnya.
Ajakan Klarifikasi Terbuka
Untuk meredam isu ini, Agus Kurniawan telah mengundang pihak media dan tokoh masyarakat untuk berdiskusi langsung di kantor desa pada Kamis mendatang. Ia berharap pertemuan tersebut dapat menjernihkan kesalahpahaman yang ada.
“Kami terbuka untuk semua pihak yang ingin mengetahui lebih lanjut. Mari kita bicarakan ini secara baik-baik demi kepentingan bersama, bukan untuk membuat keributan yang tidak perlu,” tutupnya.
Netizen Berkomentar Positif
Di media sosial seperti TikTok, warganet mayoritas memberikan dukungan kepada Kepala Desa Pangkalan Benteng. Komentar seperti “Pak Kades teruslah menyala!” dan “Kami mendukung program ini, sangat membantu masyarakat” membanjiri kolom komentar.
Meski demikian, Agus Kurniawan tetap berharap semua pihak menahan diri dan tidak membuat opini yang tidak berdasar sebelum mengetahui fakta sebenarnya. Baginya, transparansi dan kepercayaan masyarakat adalah prioritas utama dalam menjalankan tugas sebagai kepala desa.
(Tim)