Kontras86.com | Banyuasin – Bupati Banyuasin H. Askolani Bersama Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) H. Herman Deru Resmikan lanjutan pembangunan jembatan Rantau Bayur, Desa Tebing Abang, Kecmatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Pada “Ground Breaking lanjutan pembangunan” , Sabtu (3/10/2020) kemarin.
Bupati Banyuasin H. Askolani dan Wabup Slamet telah bertekad dan berupaya untuk melanjutkan kembali pembangunan jembatan Rantau Bayur ini
Pemkab Banyuasin pun telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk penyelesaian pembangunan jembatan yang akan menjadi Segitiga emas di Banyuasin.
“Diberikan atau tidak bantuan dari pemerintah pusat, jembatan ini harus kita selesaikan. Pemprov Sumsel telah berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunannya,” katanya
Bupati Banyuasin H. Askolani mengatakan, pihaknya memang telah lama ingin melakukan penyelesaian pembangunan jembatan tersebut. Hanya saja, minimnya anggaran membuat upaya tersebut belum terealisasi.
“Kami berterima kasih kepada gubernur yang telah membantu. Apalagi gubernur menargetkan tahun 2021 jembatan ini sudah bisa diseberangi. Tentu kami memastikan ini bermanfaat untuk masyarakat,” kata dia.
Dia meyakini, jembatan tersebut nantinya mampu memberikan kontribusi untuk mendongkrak ekonomi. Sebab, jika jembatan dan jalan telah selesai dibangun, bukan tidak mungkin kawasan tersebut akan menjadi segitiga emas bagi Kabupaten Banyuasin.
“Ini tidak hanya akan menghubungkan antara Kabupaten Banyuasin dan Muara Enim tapi juga terhubung ke Kota Prabumulih. Tentu kawasan ini akan jadi segitiga emas bagi Banyuasin,” tutup dia.
Jembatan yang mangkrak pembangunannya sejak tahun 2007 lalu itu diharapkan dapat menjadi jalan alternatif penghubung Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Muara Enim.
Gubernur Herman Deru menyebut Pemprov Sumsel telah menganggarkan dana sedikitnya Rp37 miliar untuk melanjutkan kembali pembangunan jembatan tersebut. “Saya targetkan ini selesai akhir tahun 2021,” katanya.
Jembatan Rantau Bayur ini akan berdampak pada murahnya biaya operasional masyarakat dalam pendistribusian bahan pangan. “Apalagi di sini mayoritas penduduknya petani, tentu jembatan ini akan membantu masyarakat dalam pendistribusian produk yang dihasilkan dari pertanian itu. Biaya yang dikeluarkan juga akan lebih murah dan akses pengiriman lebih cepat, sehingga akan mendongkrak ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga menekankan, jika pembangunan jembatan dan jalan tersebut telah rampung, lahan pertanian yang berada di sisi jalan tidak dialih fungsikan. “Namun saya minta lahan pertanian di sekitar jembatan dan jalan ini tidak dialih fungsikan untuk kegiatan lain. Pertanian ini marwah Sumsel yang harus terus ditingkatkan. Pertanian dapat menurunkan angka kemiskinan secara signifikan,” jelas dia.
Gubernur menegaskan, pembangunan yang fokus dilakukannya selama ini, semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat. “Apapun pembangunan yang dilakukan harus bermuara untuk kesejahteraan masyarakat. Masyarakat juga saya minta untuk mendukung dengan turut memperhatikan keselamatan para pekerja jembatan ini sehingga nantinya jembatan ini bisa selesai dengan baik,” harapnya.
Terpisah, Hardaya didampingi Ari Anggara dari Lembaga Pengawasan Kebijakan Pemerintah dan Keadilan (LP-KPK) Sumsel sangat mengapresiasi kesungguhan Bupati Banyuasin H. Askolani untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Rantau Bayur.
“Kita harus bersama-sama mendukung, dalam pengawasan Agar jembatan rantau bayur ini segera terselesaikan dengan cepat, semoga dengan selesainya jembatan ini, harapan bupati dan masyarakat tercapai sesuai keinginan, kita kasih apresiasi juga kerja keras PUTR Banyuasin,” tandasnya. (ida)