Next Post

Munas I JMSI, Anies: Ekosistem Pers Harus Dijaga Tetap Sehat

anis-baswedan

Kontras86.com | Jakarta – Pembentukan Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) merupakan momentum penting dalam perkembangan jurnalistik di era digital, di mana setiap individu dapat mengakses informasi dari mana saja dan disaat bersamaan juga dapat memproduksi informasi juga dari mana saja. Namun secanggih apapun perkembangan teknologi dan platform media massa, tugas suci jurnalistik tidak bergeser sedikitpun. Demikian disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyambut Musyawarah Nasional (Munas) I JMSI yang akan digelar secara virtual, Senin (29/06/2020) hari ini.

Anies menyampaikan pandangan yang direkamnya itu kepada Pengurus JMSI Jakarta di bawah pimpinan Teguh Santosa, Sabtu (27/6), malam.

‘’Izinkan kami menyampaikan apresiasi atas berdirinya Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) pada 8 Februari 2020 lalu,’’ katanya.

Gubernur Anies menyebut, JMSI dideklarasikan pada tanggal 8 Februari lalu di arena penyelenggaraan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan oleh pemilik dan pengelola media siber (media massa berbasis internet) dari 21 provinsi. Munas I JMSI ini, sambungnya, seharusnya digelar di Pakanbaru, Riau. Namun di era Pandemi Covid-19, JMSI sepakat untuk menyelenggarakan Munas secara virtual.

Dituturkannnya, menjelang pelaksanaan Munas I JMSI, Panitia dan Pengurus Pusat JMSI telah menyelenggarakan sejumlah kegiatan secara virtual dengan menghadirkan tiga Duta Besar RI untuk tiga negara sahabat, Republik Rakyat China, Republik Korea, dan Republik Vietnam. Ketiga Dubes RI itu menjelaskan kebijakan masing-masing negara menghadapi penyebaran virus Covid-19 berikut strategi yang mereka siapkan guna memasuki situasi normal baru. Ketiga kegiatan diskusi itu digelar pada 16, 18, dan 20 Juni. Munas I JMSI secara resmi dibuka langsung Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada 23 Juni.

Dilanjutkannya pada 25 Juni, JMSI menggelar diskusi membahas tantangan media siber di era pandemi, dengan menghadirkan dua pembicara yakni pendiri CekNRicek, Ilham Bintang dan pendiri Jagaters, Joko Intarto. Anies Baswedan dalam sambutannya mengingatkan, terlepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tantangan utama yang dihadapi media massa di era digital tetap sama, yaitu penghormatan terhadap etika jurnalistik.

‘’Tantangan terbesar di dunia digital ini adalah soal kaidah jurnalistik dan ekosistem pers yang harus dijaga untuk tetap sehat. Sehingga kita (media massa) tidak terpaku sekadar untuk menggulirkan informasi demi sensasi, tapi menjadi bagian penting dari menghadirkan informasi yang objektif, akurat dan mencerdaskan,’’ terang Anies.

Media massa digital, masih kata Anies, harus tetap tegak pada prinsip menjadi jembatan dan menampilkan fakta apa adanya dan fakta yang mencerahkan. Maka, diharapkan budaya literasi masyarakat juga dapat terbangun, sehingga nantinya bisa ikut memajukan bangsa. (Sas)

infomerd

Adi Merdeka

Related posts

Newsletter

Silakan isi email dibawah ini

Iklan Samping

IMG-20241217-WA0006_mls34m2V5r
IMG-20241219-WA0020_BouabONW7o
IMG-20241216-WA0021_TnoKZgX40q
IMG-20241217-WA0012_HcKmKEFb1N
IMG-20241218-WA0009_0c3ZVy440D
IMG-20211218-WA0041_compress97
logo-pwi-antara
IMG_20201011_210144-720x375_compress67

Recent News