Next Post

Pemkab Banyuasin dan FKUB Perkuat Dialog Lintas Agama Demi Harmoni Daerah

KMF05786-1320x882

Pangkalan Balai — Pemerintah Kabupaten Banyuasin bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menggelar Dialog Lintas Agama Tahun 2025 dengan tema “Menyatukan Persepsi, Persatuan, dan Menggalang Kerukunan Antarumat di Kabupaten Banyuasin.” Kegiatan berlangsung di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Banyuasin, Kamis (2/10), dan dihadiri oleh Bupati Banyuasin Dr. H. Askolani, SH., MH serta Wakil Bupati Netta Indian, SP.

Pada kesempatan tersebut, turut dilakukan pengukuhan pengurus FKUB Kabupaten Banyuasin periode 2025–2030 sebanyak 17 orang, serta pengurus FKUB dari enam kecamatan yakni Talang Kelapa, Air Kumbang, Muara Telang, Makarti Jaya, Pulau Rimau, dan Selat Penuguan, masing-masing berjumlah 13 orang, sehingga total 78 orang ditambah enam camat wilayah tersebut. Pembentukan FKUB di tingkat kecamatan dilakukan apabila terdapat minimal tiga agama yang dianut oleh masyarakat setempat. Kecamatan Talang Kelapa menjadi salah satu contoh daerah dengan keberagaman enam agama yang hidup berdampingan secara rukun.

Dalam sambutannya, Bupati Askolani menegaskan bahwa suasana kehidupan beragama di Banyuasin hingga kini berjalan kondusif berkat peran aktif tokoh-tokoh agama dan majelis keagamaan.

“Kondusivitas ini tidak lepas dari peran para pemuka agama yang senantiasa memberikan bimbingan dan penyuluhan agar umat menjalankan ajaran agamanya dengan baik. Dengan begitu, tumbuh rasa persaudaraan dan saling menghargai perbedaan, karena pada dasarnya setiap agama mengajarkan kebaikan dan perdamaian,” ujar Bupati.

Ia menambahkan bahwa keberagaman agama, suku, ras, dan adat istiadat di Banyuasin merupakan kekayaan budaya yang harus dijaga sebagai modal sosial dalam pembangunan daerah.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyingkirkan rasa curiga antarumat beragama. Dengan hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati, kita dapat menyelesaikan berbagai persoalan dengan cara yang arif,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Netta Indian menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memperkuat pembinaan kerukunan umat beragama.

“Perbedaan suku dan agama harus disatukan dalam semangat lintas agama. Pembangunan akan maju bila masyarakat hidup rukun, aman, dan kondusif. Nilai-nilai kerukunan ini juga harus diterapkan dalam kehidupan keluarga dan lingkungan masing-masing,” tuturnya.

Wabup Netta juga berharap agar para ulama, tokoh agama, dan majelis keagamaan dapat menjadi jembatan aspirasi umat serta mitra pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang keagamaan.

“Mari kita jadikan ulama dan pemuka agama sebagai mitra strategis pemerintah untuk membangun Banyuasin yang Bangkit, Adil, dan Sejahtera secara berkelanjutan dalam suasana aman dan damai,” ujarnya.

Dialog Lintas Agama ini menghadirkan lima narasumber, yakni:

Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian, SP, dengan materi Peranan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dalam membina kerukunan umat beragama.

Kapolres Banyuasin AKBP Riri Prastowo, SH., SIK., MIK, dengan materi Peran Polres dalam mencegah perilaku anarkis guna mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Kepala Kantor Kemenag Banyuasin Dr. H. Abadil, S.Ag., M.Si, membawakan materi Kebijakan Kementerian Agama dalam menciptakan kerukunan umat beragama.

Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin, dengan materi Peran Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan di Masyarakat (PAKEM) dalam mencegah penyimpangan ajaran. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat toleransi antarumat beragama serta menjaga keharmonisan sosial di Kabupaten Banyuasin.

(Sumber: Diskominfo.SP/IKP)

infomerd

Adi Merdeka

Related posts

Newsletter

Silakan isi email dibawah ini

Iklan Samping

b78551d6-c141-47b4-a114-4632d334be2b_peradinusantarahutri80-2
IMG-20250816-WA0020
IMG_20250815_140547
IMG_20250815_160902
IMG_20250815_160940
IMG_20250815_160918
IMG-20250815-WA0042
IMG-20211218-WA0041_compress97
logo-pwi-antara
IMG_20201011_210144-720x375_compress67

Recent News