Next Post

Tokoh Masyarakat Minta Oknum Kades Hilimaenamol Dicopot dan Diproses secara Hukum, Alasannya Ini

IMG-20211108-WA0017_compress62

NISEL | Pada forum rapat Badan Permusyawarahtan Desa (BPD) Desa Hilimaenamolo, Kecamatan Luahagundre Maniamolo, yang dilaksanakan di Balai Desa setempat, hari Minggu (7/11/2021) para tokoh masyarakat Desa Hilimaenamolo, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Nias Selatan,supaya oknum Kepala Desa Hilimaenamolo, berinsial AD, dicopot sebagai Kepala Desa (Kades) dan diproses secara hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh mewakili para tokoh Desa Hilimaenamolo, Fa’ahonododo Moho (alias Ama Nilam Moho), dan Usulan Dakhi (alias Ama Kosi Dakhi) melalui forum rapat yang dilaksanakan anggota BPD saat sedang berlangsung.

Menurut alasan tokoh tersebut menyampaikan bahwa, sikap dan perilaku oknum Kades Hilimaenamolo berinsial AD lebih mementingkan kepentingan pribadinya dibanding kepentingan masyarakat desa. Jadi, kami (tokoh) menganggap sudah tidak layak lagi menjadi seorang kepala desa, maka melalui musyawarah desa hari ini, kami menegaskan untuk mengusulkan kepada BPD untuk diusulkan kepada Camat dan kiranya Camat juga mengusulkannya kepada Bupati untuk memberhentikan oknum Kades ini yang kinerjanya tidak baik,

Selain itu juga, Kepala Desa berinsial AD, bersikap tidak adil dengan secara sewenang- wenang memberhentikan aparat Desanya secara brutal tanpa ada rekomendasi dari pihak kecamatan. Kemudian, di tahun 2020 juga adanya dugaan penyalahgunaan dana desa hingga pembayaran honor-honor aparat desa maupun BPD, sampai sekarang belum terbayarkan.

Masih di tempat yang sama, mantan Kepala Urusan (Kaur) Keuangan Desa Hilimaenamolo Leardin Ndruma membeberkan, dirinya selama menjadi Kaur Keuangan tidak nyaman dan merasa resah atas tindakan dan sikap oknum Kades AD diduga selalu memakai dan mempergunakan setiap anggaran dana desa tidak pada tempatnya.

“Pada bulan tiga yang lalu tahun 2021, dana untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 63.000.000 yang kami tarik di rekening, yang dibelanjakan hanya tong air untuk cuci tangan 8 buah, sementara yang dianggarkan 10 buah dengan anggaran Rp 1.100.000 per tong,” ungkap Leardin.

Ia menambahkan, selama dirinya menjabat bendahara sampai bulan Agustus, sekitar Rp 238.000.000 dana desa yang sudah masuk di rekening desa, tetapi yang disalurkan hanya Rp 54.000.000 sebagai BLT dan sebagian ada bentuk pinjaman kepada beberapa aparat desa. Sedangkan penggunaan dana yang lainnya diduga tidak jelas.

“Setiap dia (AD-red) mengambil uang kepada saya dengan memakai kwitansi, seperti pada saat dia (AD-red) mengambil uang sebesar Rp 23.000.000 dengan alasan untuk panjar bahan pembangunan drainase, tau-taunya panjar bahan seperti semen, besi dan material lainnya untuk beli tapak dan pembangunan rumahnya,” ujar mantan Kaur Keuangan itu.

Bukan hanya itu, lanjut Leardin, masih ada bentuk-bentuk penyalahgunaan dana desa lainnya selama dirinya menjabat sebagai Kaur Keuangan, seperti belanja makan-minum (Mami), belanja ATK, SPPD, semuanya itu banyak dimanipulasi oleh oknum AD.

Menanggapi hal itu, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Hilimaenamolo Epifanus Dakhi akan menindaklanjuti dan melaporkan oknum Kades Hilimaenamolo AD ke Bupati dan Wakil Bupati Nisel terkait kinerjanya yang dianggap tidak becus dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya sebagai Kad

“Apa yang disampaikan oleh masyarakat melalui forum terbuka hari ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk berita acara kesepakatan seluruh internal BPD untuk disampaikan kepada Camat Luahagundre, Kadis PMD, Kabag Hukum, Inspektur, Sekda bahkan kepada Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan,” kata Epifanus.

Ketua BPD Hilimaenamolo itu pun sungguh menyesalkan atas tindakan seorang oknum Kades yang sudah dipilih dan dipercaya oleh masyarakat telah menyia-nyiakan tugas dan wewenangnya sebagai pengayom masyarakat, yang seharusnya membangun karakter baik, menyampaikan dan membina sistem pemerintahan desa yang baik.

Bahkan oknum Kades AD juga pada pertemuan itu turut diundang, namun yang bersangkutan tidak hadir.

Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Hilimaenamolo AD belum memberikan keterangan atas apa yang dikeluhkan masyarakatnya saat dikonfirmasi salah dari tim LiniPost.com melalui WhatsAppnya, pada Minggu, (7/11/2021). (Dis.G)

infomerd

Adi Merdeka

Related posts

Newsletter

Silakan isi email dibawah ini

Iklan Samping

IMG-20241217-WA0006_mls34m2V5r
IMG-20241219-WA0020_BouabONW7o
IMG-20241216-WA0021_TnoKZgX40q
IMG-20241217-WA0012_HcKmKEFb1N
IMG-20241218-WA0009_0c3ZVy440D
IMG-20211218-WA0041_compress97
logo-pwi-antara
IMG_20201011_210144-720x375_compress67

Recent News