BALIKPAPAN | Pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke Kalimantan Timur (Kaltim) berdampak positif bagi perekonomian, salah satunya sektor Perhotelan dan Pariwisata di Kota Balikpapan yang merupakan Kota penyangga dan pintu masuk IKN Nusantara.
Muhammad Zuaini selaku General Manager Hotel MaxOne Balikpapan menerangkan berkaitan perpindahan Ibu Kota Negara Nusantara adalah hal yang begitu luar biasa disambut oleh warga Kalimantan.
Menurutnya, keputusan itu sangatlah tepat, sebab letak pulau Kalimantan berada di tengah-tengah Republik Indonesia, sehingga menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat yang berada di pulau lain yang mengitari Kalimantan.
“Jadi orang menuju misalnya dari Papua itu ke tengah, dari Sumatera juga ke tengah, jadi rasa adilnya itu ada,” terangnya pada Selasa (21/12/2022).
Selain perpindahan yang tepat, ia menilai Balikpapan yang disebut sebagai pintu gerbang IKN merupakan terasnya Indonesia. Dan tentunya secara langsung maupun tidak itu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kota Beriman. Serta semua itu akan turut mengikuti perkembangan seiring berjalannya pembangunan Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara.
“Tentunya mereka (pengunjung/pendatang) akan mampir dulu ke Balikpapan, suka atau tidak suka ini pasti akan berdampak secara ekonomi dimana nantinya akan meningkatkan PAD dari kota Balikpapan itu sendiri,” ujarnya.
Kemudian, Perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur khususnya di Kota Balikpapan, kalau kita lihat akhir-akhir ini memang sangat luar biasa dampaknya.
“Balikpapan sebagai MICE City (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) memang adalah kota jasa, jadi diyakini para pebisnis traveller itu pada umumnya akan melakukan perjalanan dinasnya, apalagi isunya Ibu Kota, sehingga dampaknya dapat memenuhi hotel-hotel di Balikpapan,” ucapnya.
Selanjutnya, Saat ini umumnya mereka itu bisa dibintang 5, bintang 4. Kebetulan MaxOne ini bintang 3, tapi itu akan berdampak semua dengan datangnya arus perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, orang yang datang untuk pengujungan bisnis, untuk melihat Ibu Kota.
“Ada beberapa dari Kementrian PUPR yang menginap di tempat kami, tapi maksudnya mereka rata-rata tinggalnya di bintang 4, bintang 5, kemudian ada rapat-rapat mereka melakukan di sana. Tapi kami juga yang di hotel bintang 3 juga terdampak, hingga akhirnya sebagian juga memilih tinggal bersama kami,” ungkap Zuaini.
Ia menjelaskan, mengenai peningkatan siklus Hotel, pada September, Oktober, November dan Desember 2022 mengalami peningkatan luar biasa. MaxOne bulan lalu itu bisa closing tingkat hunian 99%, kata dia, artinya setiap hari penuh. MaxOne secara yet to date dari Januari hingga Desember ini 95% itu raihan yang sudah luar biasa. Tidak ada Hotel di tempat lain diluar lini Balikpapan yang bisa mencapai 95%, itu bikin orang kaget.
“Peningkatan hunian/Okupansi rate kalau kita bandingkan dengan sebelumnya, sebelum ada dan berlangsungnya pembangunan IKN, secara City Okupansi itu dulu sekitar 60% dan sekarang sudah 65%, bahkan diharapkan akan dikejar sampai meningkat 70%. Artinya rata-rata tingkat hunian di Kaltim khususnya di Balikpapan itu sudah sampai di angka tersebut,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kalau masing-masing unit seperti di MaxOne sendiri dari awal bahkan sampai sekarang huniannya juga semakin meningkat. Alhamdulillah MaxOne cukup stabil, kalau saya bilang bulan November tahun lalu kita juga closing di 99%.
“MaxOne memiliki jumlah 115 kamar dengan 5 tipe yang berbeda dengan menawarkan sesuatu yang unik. Keunikan itu seperti background lukisan Mural lokal wisdom nya yang di angkat, ada Batik Dayaknya, dan terdapat Burung Enggang yang dianggap suci oleh suku Dayak serta segalanya. Dimanapun MaxOne berada itu lokal wisdom nya kita angkat, jadi kita selalu nempel disitu, kadang kita taro suatu kebaruan-kebaruan akhirnya menjadi pilihan bagi tamu-tamu yang cukup menarik, kalau kita lihat dari luar MaxOne itu warna-warni colorful kalau kita lihat dari sisi luar dan juga lahan parkirnya juga sangat tinggi,” paparnya.
Zuaini menambahkan, Dengan hunian yang sangat tinggi, mau tidak mau MaxOne harus menambah kamar. Penambahan fasilitas lainnya yakni, project Ballroom dua lantai berkapasitas 3000 orang dengan menambahkan videotron.
“Jadi satu-satunya hotel Balikpapan yang ballroom nya menggunakan videotron. Lalu, Ballroom yang lama otomatis dibongkar kami jadikan kamar. Dan akan ada Ballroom baru. Dan suka tidak suka kami harus nambah kamar, apalagi dengan isu IKN artinya MaxOne pada saat pembuatan Ballroom ini visi kita memang sudah kedepan sebelum adanya isu IKN juga, Tapi ini artinya kita sudah siap pada saat nanti Kementerian atau para Gubernur kita memerlukan Ballroom yang bagus dengan tekhnologi yang lebih modern, ini bisa jadi satu pilihan untuk menggunakan MICE (Meeting, Incentives, Conference, Exhibitions) di Kota Balikpapan. Selain hotel-hotel yang sudah eksis, MaxOne menawarkan keterbaruan dan sesuatu hal yang unik, yang coba ditawarkan kepada market di Balikpapan,” pungkasnya. (BA/Hrmn)