Palembang | Aliran sungai Musi yang terbentang jauh, menyiratkan panjangnya asa menuju kemajuan, kokoh bangunan Benteng Kuto Besak (BKB) mencerminkan semangat gotong-royong masyarakatnya, indahnya pesona Jembatan Ampera menambah simbol elegan corak dari sisi kehidupannya. Itulah ungkapan yang diutarakan Aktivis, Yan Coga.
Perlu diketahui kota Palembang dengan catatan kota tertua di Indonesia yang genap berusia 1.338 tahun pada 17 Juni 2021 hari ini, berdasarkan penafsiran tanggal yang tertulis di prasasti Kedukan Bukit, yakni 17 Juni 682 Masehi. Hal ini tepat menjadikan Palembang sebagai salah satu kota tertua di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Di hari yang sakral nan penuh sejarah ini, Yan Coga, Calon Walikota Palembang 2024-2029 Jalur Independen yang mewakili unsur kepemudaan mengungkapkan rasa harunya, karena kala itu Kota Palembang merupakan Ibu Kota Kerajaan Maritim Terbesar di Nusantara pada abad ke-7.
“Kita patut bangga dan penuh rasa haru, karena Kota yang kita cintai ini adalah Ibukota kerajaan maritim terbesar di Nusantara abad ke-7, mungkin tidak berlebihan pada masa keemasannya dulu Palembang setara dengan Washington, New York, Tokyo, Beijing, Paris hari ini dengan peradaban yang kuat dan disegani dunia,” ungkapnya.
Ini menjadi refleksi bagi putra-putri di Kota ini baik yang dilahirkan disini maupun yang merantau berjuang di Kota ini bahwasannya memperingati HUT Kota Palembang ke 1338 ini semuanya harus berkolaborasi menyongsong kemajuan.
“Hidup harus berimbang, kita harus memantau bahkan bisa jadi turun ke jalan jika ada yang tidak beres dalam proses pembangunan namun kita juga tegas mendukung kalau ada program yang pro masyarakat,” jelasnya.
Dalam pada itu, Kita memperhatikan di Kota Pempek pembangunan infrastruktur sudah unggul dibandingkan kota-kota lainnya, sudah layak kota berstandar internasional, disini ada stadion satu-satunya di dunia terlengkap dan menyatu venue-venue nya, terhubung langsung dengan LRT, peningkatan akses internet, pembangunan jalan sampai ke lorong-lorong Kecamatan, trotoar dan perhatian Pemerintah terhadap destinasi wisata lainnya seperti BKB, Sekanak Lambidaro, Pulau Kemaro dan akses jalan ke Bayt Al Qur’an Akbar di Gandus.
Saat ini juga ada hasil kreativitas emak-emak di Lorong Cempaka Radial tidak jauh dari rumah kami telah dibangun Kampung Sayur yang patut kita dukung penuh dalam segala porsinya. Semoga hal ini juga akan muncul di seluruh RT dan RW se-Kota Palembang, harapnya.
Dilanjutkan oleh Ketua FORBES KNPI Sumsel ini, harapan kita untuk ibukota Bumi Sriwijaya yang usianya ke-1.338 tahun supaya Bapak Walikota H.Harnojoyo jangan terkesan menjauh dengan masyarakat, tetaplah jaga kedekatan dengan Ibu Wakil Fitrinda dan Pak Sekda Ratu Dewa.
Terus gencarkan gerakan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan vaksinasi dalam mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Palembang sehingga menimbulkan efek dominonya yang banyak bagi masyarakat baik dalam ekonomi rakyat, pendidikan sekolah tatap muka, dan lainnya.
Gercep (gerak cepat) melakukan pembenahan dan percepatan pembangunan infrastruktur serta pemerataan yang tidak hanya berfokus itu-itu saja tetapi juga secara keseluruhan.
“Untuk anak-anak muda harus kita tanamkan karakter tangguh, sang penakluk tidak mudah ambyar, memiliki skill dan peradaban yang tinggi dari para leluhur kita pada masa keemasannya Kerajaan Sriwijaya terdahulu. Jangan mudah hanyut dalam era kegilaan ke barat-baratan,” ujar Yan Coga.
Patut menjadi evaluasi bagi kita semua, ketika kita pergi kerja mulai dari lampu merah, di pinggiran jalan, bahkan didepan kantor-kantor, masih banyak para pengemis yang berhamburan bahkan tragisnya mereka membawa anak bayi yang seharusnya tidak seperti itu. Belum lagi anak-anak usia sekolahan yang berkeliaran meminta-minta. Pemerintah harus membuka mata atas corak problematika yang ada, kita dari unsur kepemudaan dan masyarakat akan selalu menyuarakan ini semua.
“Dirgahayu ke 1338 untuk Ibukota Bumi Sriwijaya,” tutupnya. (EgMayor/Daya)