Banyuasin | Bertempat di perumahan Villa Bukit Indah Rt 37 Rw 16 Masjid Assyarif, Pangkalan Balai, peringatan 1 muharram 1444 H, dihadiri oleh Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Sumosentono SH, Direktur PT Barnai Utama Sejahtera Syarifuddin, Sekretaris Kecamatan Santo SH, Lurah Pangkalan Balai, ketua pelaksana Alhadi S.IP, Hoiri Nawawi S.Ag MM, Serta dari unsur pemerintahan kabupaten Banyuasin, para ketua RT dan RW di kelurahan Pangkalan Balai, Selasa (02/08/22).
Dalam sambutannya Ustad Bitoh Purnomo LC MA menerangkan tentang sejarah tahun baru islam, “Tahun baru Islam dilihat dari sejarah Asal usul, Tahun baru Islam dimulai ketika seorang Gubernur Abu Musa Al-Asyari menuliskan surat yang diberikan kepada Khalifah Umar Bin Khatab RA. Kepada pemimpin tersebut, Ia mengaku bingung perihal surat yang tidak memiliki tahun. Hal inilah yang menyulitkannya saat penyimpanan dokumen atau pengarsipan. Kondisi inilah yang mendasari dibuatnya kalender Islam, yang mana saat itu Umat Muslim masih mengadopsi peradaban Arab pra-Islam tanpa angka tahun, hanya sebatas bulan dan tanggal,” ujarnya.
Lanjut Dia, Rasulullah SAW sendiri menggunakan kalendar ini sebagai penyempurnaan waktu. Misal saja, mengembalikan bulan menjadi 12 dan tidak memaju mundurkan bulan atau hari yang semestinya masyarakat jahiliyah ketika itu.
Kenapa disebut muharram, Salah satu bulan yang paling utama dalam kalender Islam adalah Muharram. Kata Muharam sendiri, berasal dari kata yang diharamkan atau dipantang dan dilarang. Ini bermakna pelarangan untuk melakukan peperangan atau pertumpahan darah. dan dianggap sharam.
Secara etimologis Muharram berarti bulan yang diutamakan dan dimuliakan. Makna bahasa ini memang tidak terlepas dari realitas empirik dan simbolik yang melekat pada bulan itu, karena Muharam sarat dengan berbagai peristiwa sejarah baik kenabian maupun kerasulan. Muharam dengan demikian merupakan momentum sejarah yang sarat makna. Disebut demikian karena berbagai peristiwa penting dalam proses sejarah terakumulasi dalam bulan itu.
Awal mula penamaan Muharram dengan maknanya, didasari dengan kepercayaan jika bulan ini merupakan awal yang baru dalam setahun. Permulaan tersebut, di masa hijrah merupakan masa peperangan. Dalam sejarah pun disebutkan, jika bulan ini merupakan waktu yang sangat ditaati, bahkan ketika di Arab tak pernah terjadi peperangan, terangnya. (Arie idw)