Balikpapan | Setelah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang berada di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar), Sangat berdampak pada perekonomian kota penyangga IKN yaitu Kota Balikpapan.
Idil Fitriani Fatimah sebagai pimpinan UMKM IDIL FITFA Kota Balikpapan, menanggapi terkait kesiapan UMKM menyambut pemindahan dan pembangunan IKN.
” Kita bisa melihat dampak dari pembangunan IKN mulai menggeliat, ada peningkatan ekonomi karena banyak kunjungan dari penyiapan IKN, Dampaknya terhadap pelaku UMKM adalah membuka lapangan kerja bagi seluruh UMKM di sekitar IKN,” ucapnya pada Selasa (09/08/2022).
Disamping itu adanya peningkatan kreatifitas dan inovasi produk UMKM disekitar IKN dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui UMKM di sekitar IKN serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui UMKM.
Selanjutnya Wanita yang kerap disapa Idil kesehariannya sebagai guru pengajar menambahkan, Setelah digaungkan IKN pindah ke Kalimantan Timur manfaat dan efeknya adalah pergerakan ekonomi semakin membesar khususnya kota Balikapapan dan umumnya provinsi Kalimantan Timur.
“Keberadaan IKN baru juga berdampak pada perpindahan penduduk semakin besar maka kebutuhan dari sandang, pangan dan papan menjadi besar, sehingga di butuhkan banyaknya UMKM untuk memenuhi kebutuhan penduduk,” ujarnya.
Selain itu, Kesiapan dalam menyambut IKN, antara lain dengan bertahan agar produk olahan semakin diminati oleh konsumen dan mampu bersaing dengan usaha produk olahan lainnya, bertahan baik dari segi rasa kreatifitas maupun inovasi pada bentuk dan pemasaran.
“Langkah persiapan untuk menyambut IKN, adalah penambahan modal, skill dan peralatan kemudian informasi. Selain itu publikasi baik secara virtual maupun digital tentang produk usaha, Langkah selanjutnya adalah mengurus hak paten produk olahan, kemudian keabsahan izin-izin operasional dan kepemilikan perusahaan,” ungkap Idil.
Selanjutnya, UMKM lokal siap bersaing dengan pelaku usaha dari luar Kalimantan. Sebagai pelaku usaha kita harus siap dalam persaingan sehingga daya kreasi dan inovasi pada produk olahan semakin tinggi yang pada akhirnya produk olahan menjadi pilihan konsumen.
“Tantangan bagi UMKM ketika IKN pindah adalah tingkat persaingan tinggi dengan semakin banyaknya UMKM yang ada, Produk olahan semakin beraneka ragam sehingga dibutuhkan produk olahan yang memiliki ciri khas yaitu satu daerah.
Idil berharap, Berkaitan dengan IKN diharapkan bisa mendorong pemerataan ekonomi yang regional, sebuah kawasan yang memiliki karakteristik tertentu,” tutupnya. (Hrmn/BA)