Banyuasin | Kepala Desa Wana Mukti kecamatan Pulau Rimau kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan, Hadi Prastyo, hadiri undangan Workshop yang ditaja oleh Kemendagri. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 15-17 September 2021 di Jakarta.
Desa Wanamukti kecamatan Pulau Rimau adalah Desa satu-satunya yang di undang oleh pihak panitia Workshop peningkatan APBDes dalam mendukung program air minum dan sanitasi tahun 2021 untuk mewakili desa yang ada di kabupaten Banyuasin.
“Saya merasa bangga dan senang bisa hadir di acara Work Shop ini, disamping saya bisa silahturahmi dengan para kepala desa dari Sabang-Marauke, saya juga bisa menyampaikan aspirasi serta usulan terkait dengan masalah air bersih dan sanitasi kepada para Nara Sumber dan Bapak Kementerian desa,” ujar Pras kepada Kontras86.com, Kamis (17/09/2021).
Pria berkumis ini pun menyampaikan aspirasinya kapada pemerintah, khususnya pemerintah kabupaten Banyuasin agar memfasilitasi team ahli atau tenaga pembuatan sumur bor yang sudah teruji.
“Dalam segi teknis untuk mendapatkan air bersih dan layak minum terutama di kabupaten Banyuasin agar pemerintah memberikan fasilitas team ahli atau tenaga pembuatan sumur bor yg teruji dan terbukti bisa menyukseskan permasalahan tersebut, karena menurut saya ini yang paling penting,” jelasnya.
Pras pun berharap, setelah program air bersih Pamsimas ini berjalan, pihak pemerintah bisa menghibahkan atau menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pemdes untuk bisa di kembangkan dan di kelola Secara baik supaya bisa menjadi sumber pendapatan desa, dan tentunya dari segi regulasi dan kebijakan harus aman.
“Supaya kami tidak ada kesalahan dalam pengelolaannya,” pungkasnya.
Dikutip dari Beritainhil.com, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemdes Yusharto juga menjelaskan, pemenuhan akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi merupakan hal mendasar, dan menjadi agenda pokok kebijakan pembangunan negara. Selain itu, pemenuhan ini juga menjadi komitmen bersama di tingkat internasional yang tertuang dalam Suistanable Development Goals (SDGS) Ini dilakukan agar tercapainya akses secara global terhadap air minum dan sanitasi pada 2030 mendatang.
Gelaran ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman Kepala Desa ihwal pentingnya penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarakat desa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kata Yusharto, dibutuhkan harmonisasi dan sinergisitas kebijakan agar pelaksanaan program dapat berjalan baik. “Ini dilaksanakan dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga Bapak/Ibu yang ada di tingkat desa,” ujar Yusharto saat membuka kegiatan workshop tersebut di Jakarta, Rabu (15/9/2021).(AdiMerdeka)