Nias Selatan | Partai Golkar, yang memiliki lima kursi di DPRD Nias Selatan, harus menerima kenyataan pahit tidak mendapat posisi strategis dalam pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Nias Selatan periode 2024-2029. Kondisi serupa juga dialami oleh Partai Amanat Nasional (PAN), meskipun partai tersebut juga memiliki kehadiran signifikan di parlemen.
Rapat paripurna penetapan AKD yang berlangsung pada Senin (25/11/2024) menghasilkan susunan pimpinan yang mengejutkan. Fraksi-fraksi dengan jumlah kursi lebih sedikit, seperti Gerindra dan Kebangkitan Nurani, justru mendapatkan posisi penting, termasuk kursi ketua di beberapa komisi.
Lebih ironis lagi, posisi Wakil Ketua I DPRD yang semestinya menjadi hak Golkar, hingga kini masih kosong karena rekomendasi dari partai tersebut belum dikeluarkan. Sementara itu, jabatan Ketua DPRD dipegang oleh Elisati Halawa dari PDIP dan Wakil Ketua II oleh Sokhiwanolo Waruwu dari NasDem.
Keputusan yang Mengundang Pertanyaan
Ketiadaan Golkar di posisi strategis menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Mengingat jumlah kursi Golkar yang cukup besar, absennya partai ini dari pimpinan AKD dianggap tidak mencerminkan peta kekuatan politik di DPRD Nias Selatan.
Ketua DPRD, Elisati Halawa, menyampaikan bahwa pembentukan AKD ini dilakukan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD. Namun, kondisi ini tetap memicu perdebatan di kalangan anggota dewan dan masyarakat.
Susunan Pimpinan AKD DPRD Nias Selatan
Berikut adalah struktur pimpinan AKD DPRD Nias Selatan:
Komisi 1: Ketua Yunus Ishak Halawa (PDIP)
Komisi 2: Ketua Kristian Laia (NasDem)
Komisi 3: Ketua Yurisman Laia (PDIP)
Bapemperda: Ketua Duhumanjai Halawa (PDIP)
Banggar dan Bamus: Dipimpin oleh Ketua DPRD, Elisati Halawa (PDIP)
Badan Kehormatan: Ketua Tohuzisokhi Bu’ulolo (PDIP)
Respons Pemerintah Daerah
Bupati Nias Selatan, melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Fatolosa Giawa, mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam menjalankan roda pemerintahan. “Saya berharap AKD yang telah terbentuk ini dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan Nias Selatan,” ujar Fatolosa.
Sorotan dan Harapan
Absennya Golkar dan PAN di posisi strategis menjadi bahan diskusi hangat di kalangan pengamat politik lokal. Banyak pihak berharap agar dinamika ini tidak menghambat kinerja DPRD Nias Selatan, terutama dalam menjalankan fungsi legislasi, pengawasan, dan penganggaran untuk kepentingan masyarakat.
Penting bagi semua elemen, baik legislatif maupun eksekutif, untuk bekerja sama dalam membangun Nias Selatan, terlepas dari warna politik dan perbedaan kepentingan yang ada.
(Disgown)