Kontras86.com | Sumsel – Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof. Dr. Eko Indra Heri S, M.M melaksanakan silaturahmi ke Polda Jambi dalam rangka koordinasi penanganan karhutla perbatasan Sumsel – Jambi di Mapolda Jambi, Sabtu (27/6/2020).
Kedatangan Kapolda Sumsel disambut langsung orang nomor satu di Kepolisian Jambi Irjen Pol Firman Santyabudi. Kapolda Sumsel dalam kunjungan ini turut didampingi Irwasda Sumsel Kombes Pol. M. Indra Gautama, Dirlantas Kombes Pol. Juni dan Dirreskrimum Kombes Pol. Hisar Sialagan.
Maksud dan tujuan dari kunjungan Kapolda Sumsel ini adalah untuk bersama-sama mengajak mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan terutama di daerah perbatasan Sumsel – Jambi.
Dalam kunjungan tersebut Kapolda Sumsel melihat aplikasi Asap Digital yang dimiliki Polda Jambi dalam memonitor dan memantau aktifitas karhutla di Propinsi Jambi yang disampaikan oleh Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Santyabudi.
Kunjungan yang bersifat formalitas ini sebagai sarana berbagi informasi dan menyamakan persepsi serta langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya karhutla di kedua propinsi yang sangat rentan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Guna mengantisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada musim kemarau tahun ini, Kapolda Sumsel dan Kapolda Jambi berkomitmen untuk membuat posko bersama pada pusat rawan Karhutla yakni di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyu Asin (Muba) yang berbatasan dengan wilayan Propinsi Jambi. Persiapan pembentukan Posko tersebut dilakukan oleh Kapolda Sumsel dan Kapolda Jambi disela-sela kunjungan tersebut.
Dalam kesempatan ini juga Kapolda Sumsel mendapatkan penjelasan tentang aplikasi Asap Digital dan peralatan kelengkapan dalam penegakkan hukum (Gakkum) Karhutla.
Kapolda Sumsel mengungkapkan pihaknya perlu bersinergi dengan Polda Jambi dalam menghadapi Karhutla yang biasanya terjadi saat musim kemarau. Mengingat secara geografis Propinsi Sumsel bersebelahan dengan Propinsi Jambi.
Kapolda Sumsel berharap dengan pertemuan ini dapat meminimalisir terjadinya karhutla di wilayah Sumsel – Jambi terutama di daerah perbatasan kedua propinsi.
“Karena seperti kita ketahui Sumsel dan Jambi memiliki wilayah yang sebagian besar hutan dan lahan sehingga sangat rentan munculnya titik api apalagi memasuki musim kemarau ini nanti. Kesiapan personil dengan pembangunan posko dan aplikasi digital yang dimiliki ini sangatlah penting untuk mengetahui secara cepat apabila terjadi kebakaran sehingga bisa segera dilakukan tindakan pemadaman dilokasi tersebut,” ujarnya. (EGmayor)