Banyuasin | Kehadiran bulan Suci Ramadhan bagi umat Muslim, diharapkan dapat mempertebal ketaqwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Karena hal ini, Arie Anggara direktur Executive KOMPAK-RI persoalkan izin keramaian Pasar Malam di Kota Pangkalan Balai.
Menurutnya, kegiatan tersebut diselenggarakan bertepatan pada bulan Suci Ramadhan. Dan dapat mengganggu aktivitas beribadah umat muslim, khususnya di kota Pangkalan Balai, kabupaten Banyuasin.
Selain itu juga, Arie Anggara mempertanyakan urgensi diselenggarakannya pasar malam tersebut di tengah-tengah bulan Suci Ramadhan.
“Inikan bulan Suci ramadhan seharusnya menjadi waktu untuk kita lebih mendekatkan diri kepada sang Khalik, namun ini malah ada pihak yang mengelar pasar malam. Maka dari itu saya menilai banyak membawa kemudharatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Pria yang juga merupakan pengurus Forum Ukhuwah Islamiah (FUI) Banyuasin ini, meminta kepada pemerintah kabupaten Banyuasin dan pihak terkait agar lebih bijak lagi dalam mengambil keputusan ataupun memberikan izin terkait kegiatan-kegiatan pada saat ramadhan.
“Saya meminta kepada PJ Bupati Banyuasin dan Kapolres Banyuasin agar meninjau ulang izin pemakaian tempat dan keramaian pasar malam tersebut karena dapat mengganggu aktivitas ibadah masyarakat khususnya di kota Pangkalan Balai,” tegas Arie.
Selain itu pasar malam tersebut dapat mengganggu roda perekonomian para pelaku UMKM asli yang ada dikota Pangkalan Balai.
“Pasti akan banyak UMKM lokal yang dirugikan lantaran pihak dari pasar malam akan membawa para pedagangnya sendiri,” jelasnya.
Sementara itu Santo, S.Sos., M.SI., selaku camat Banyuasin III menegaskan hingga saat ini belum ada pihak pasar malam yang mengurus surat izin keramaian dilokasi alun-alun kota Pangkalan Balai.
“Sampai saat ini belum ada pihak pasar malam yang melakukan pengurusan surat izin ditingkat kecamatan,” ungkap Santo saat dikonfirmasi via telepon pada Selasa (12/03/24) siang.
Sementara itu M. Yusuf selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Banyuasin hingga berita ini diterbitkan belum dapat dihubungi. (Red/AMER)