BANYUASIN – Sejumlah pemuda menggelar aksi damai di halaman Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuasin pada Senin (16/9). Aksi ini menyoroti kondisi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Betuah Banyuasin yang dinilai memprihatinkan, serta menyerukan agar aparat penegak hukum melakukan penyelidikan terkait dugaan penyimpangan dana hibah.
Dalam orasinya, peserta aksi membawa spanduk dan dokumen yang mereka klaim sebagai data pendukung. Mereka menduga dana hibah PDAM Tirta Betuah Banyuasin pada tahun anggaran 2021 hingga 2024 belum sepenuhnya digunakan sesuai peruntukannya.
“Kami mendorong Kejari Banyuasin untuk menelusuri dan memastikan penggunaan dana hibah benar-benar transparan dan sesuai aturan,” ujar Koordinator Aksi, Panji Al Fatih, di hadapan peserta aksi.
Massa aksi juga meminta agar penegak hukum menindaklanjuti laporan masyarakat dan menelusuri pihak-pihak yang diduga bertanggung jawab, termasuk jajaran manajemen PDAM dalam periode terkait.
Selain menyampaikan aspirasi, para peserta aksi menyatakan dukungan moral kepada Kejari Banyuasin agar dapat menuntaskan persoalan dugaan korupsi atau penyimpangan anggaran di daerah.
“Kami percaya Kejari akan bekerja profesional dan transparan. Ini demi pelayanan air bersih yang lebih baik untuk masyarakat,” tambah salah satu orator.
Aksi tersebut berlangsung damai dan mendapat pengawalan aparat kepolisian. Setelah menyampaikan tuntutan, massa membubarkan diri secara tertib.