Banyuasin, Kritik tajam disampaikan Tokoh Pemuda Banyuasin, Panji Al-Fatih, terhadap kondisi Masjid Agung Al Amir yang dinilai tidak sebanding antara kemegahan fisik bangunan dengan kenyamanan fasilitas untuk beribadah. Dalam pernyataannya, Panji menyebut masjid kebanggaan Kabupaten Banyuasin itu kini mengalami penurunan perawatan yang cukup memprihatinkan.
“Masjid dibangun megah, tapi tidak nyaman dalam beribadah. Ini diskriminasi ibadah yang dibungkus kesalehan simbolik,” tegas Panji, Kamis malam (23/5).
Menurutnya, substansi dari sebuah rumah ibadah seharusnya mencerminkan kenyamanan, ketenangan, serta fasilitas yang mendukung kekhusyukan umat dalam beribadah. Namun kenyataan di lapangan justru sebaliknya: ambal masjid telah lusuh dan rusak, membuat jamaah merasa tidak nyaman bahkan sakit kepala saat bersujud. Fasilitas WC pun disebut sering mampet, dan tempat wudhu memiliki debit air yang sangat kecil dan terlihat tidak terawat.
“Masjid Agung Al Amir yang megah ini seharusnya punya fasilitas yang layak. Tujuannya agar orang yang datang bisa lebih meningkat iman dan Islamnya kepada Allah SWT,” tambahnya.
Panji juga menekankan bahwa kondisi ini harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Sebab, Masjid Agung Al Amir bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi ikon daerah dan destinasi wisata religi yang kerap dikunjungi masyarakat, terutama menjelang musim haji.
“Rasanya malu kalau nanti ratusan bahkan ribuan jamaah haji berkumpul di masjid ini, tapi fasilitasnya sangat tidak memadai. Pemerintah harus bertindak,” pungkas Panji.
Kritik dari Panji ini diharapkan menjadi pemantik bagi Pemkab Banyuasin untuk segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap fasilitas Masjid Agung Al Amir, demi menciptakan kenyamanan dan kekhusyukan umat Islam dalam beribadah.
(Adi Merdeka)
