Kontras86.com | Banyuasin – Sungguh malang nasib yang dialami dua kakak beradik, Marlina (27) dan Riza (21), dengan keadaan fisik kurang normal, butuh uluran tangan dari pemerintah dan masyarakat karena himpitan ekonomi yang mendera. Lebih mirisnya lagi, baru beberapa hari ini mereka ditinggalkan oleh orang tua semata wayangnya yakni Ibu tercinta, karena sakit yang dialami. Dan tanpa perawatan medis, hanya menahan sakit dengan ditemani kedua orang anaknya yang tidak mengerti apa yang diderita oleh orang tua. Dia adalah Nurhana (55) sosok Wanita tangguh, yang sudah menjanda selama 3 tahun, harus menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu malam (04/04/2020).
Wanita paruh baya yang tinggal di desa Petaling, jl. Petaling 12 RT 03 RW 01, kecamatan Banyuasin III, diketahui tidak bernyawa lagi oleh Maryamah yang merupakan tetangga almarhum. Saat itu Maryamah dan kedua anak dari almarhum sedang bersiap-siap untuk berangkat memotong karet, sekira pukul jam 05.00 pagi itulah baru diketahui bahwa Nurhana sudah meninggal dunia.
Disaat awak media ini ingin bertanya kepada Riza anak kedua dari almarhum, dengan bahasa yang kurang jelas mengatakan “umak ku mati, umak ku mati”. Seketika warga berbondong bondong datang kerumah almarhum karena mendengar Riza menjerit. Alhasil awak media tak sempat untuk berbincang lebih lanjut.
Nurhanah dikebumikan di pemakaman umum kemuning desa Petaling, pada pukul 11.30 wib. Jusnaini, SE petugas dari P2UKD dalam sambutannya mengajak warga untuk menyantuni kedua anak almarhum.
“Mari kita semua memperhatikan anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya ini untuk disantuni, karena kedua anak yang ditinggalkan ini adalah anak yatim piatu, semoga almarhumah ditempatkan ditempat yang mulia dan diampuni segala kesalahannya, ujar Jusnaini. (Nazar)
