Kontras86.com | Lombok Utara – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementerian Pertanian RI (Kementan RI) Prof Dedi Nursyamsi M Agr bersama Plt Bupati Lombok Utara H Sarifudin SH MH me-launcing Model Balai Penyuluh Pertanian (BPP), Kamis (22/10). Dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Nusa Tenggara Barat Ir Khusnul Fauzi MSi, Kepala BPTP Mataram Dr Awaludin Hipi, Pj. Sekda KLU Drs H Raden Nurjati, Plt Kadis PPKP Ir Hermanto serta tamu undangan lainnya.
Kepala Badan PPSDMP Kementan Prof Dedi Nursyamsi M Agr menyampaikan pada masa pandemi Covid-19 ini ternyata kinerja pertanian meningkat tajam. PDP pertanian dalam arti luas meningkat 16,24 persen. Kalau pertanian secaraspesifik peningkatannya 22,25 persen. Sementara sektor yang lain minus sampai 20 persen.
“Implikasinya pada seluruh kegiatan pertanian itu turun, pupuk turun, benih turun, tetapi petani kita tetap semangat sehingga produksi meningkat. Kami berpikir supaya ada peningkatan SDM petani. Oleh karena itu di Kementan, ada program yang disebut Komando Strategis Pertanian pada tingkat Kecamatan (Koslatani),” urainya.
Lebih lanjut disampaikannya, Koslatani sebenarnya adalah pemberdayaan BPP. Sejak zaman Presiden Soeharto dulu selalu dibangun, tetapi belakangan mati suri, dan kini dikembangkan lagi.
“Sejak tahun 1970 sampai 1984 swasembada pangan kita melejit sampai Indonesia mendapat penghargaan. Seiring Zaman Reformasi, BPP terlupakan. Kami ingin bekerjasama dengan Pemda KLU untuk sama-sama membangun SDM pertanian, khusus petani dan penyuluh melalui program Koslatani,” tuturnya.
Dijelaskannya, Program Koslatani tingkat kecamatan dikomandoi oleh camat, seluruh penyuluh disupport oleh Babhinkamtimas, Babinsa, toga, toma, dan tokoh perempuan. Tujuannya untuk memberdayakan penyuluh dan petani.
Sementara itu, kepada awak media Kepala Badan PPSDMP Kementan RI mengatakan aktualisasi pembangunan sumber daya pertanian di KLU segera diimplementasikan melalui Program Koslatani pada tingkat kecamatan. Baik itu bangunan fisik, sarana dan prasarana termasuk teknologi. Mulai dari pengolahan pertanian, permodalan sampai penjualan.
Dalam pada itu, Plt Bupati Lombok Utara H Sarifudin SH MH menyatakan sejak awal berdirinya KLU, dibutuhkan banyak teman-teman pertanian di lapangan.
“Berbicara anggaran tentu semua harus memahami, karena anggaran berkurang cukup besar, tetapi coba supaya Koslatani ini segera dibentuk. Kemudian terkait dengan SDM dan sarana prasarana juga akan kita coba realisasi menjadi PR kedepannya,” tandasnya.
Disela-sela kegiatan Plt Bupati Lombok Utara, ketika menjawab pertanyaan awak media mengenai program Kementan mengatakan, prinsipnya Pemda KLU menyambut baik dan melaksanakan apa yang menjadi harapan pemerintah pusat. Menurutnya, KLU sebagai sasaran program, tentu ada nilai plusnya.
“Melihat potensi Lombok Utara, tentunya memungkinkan untuk kita kerja sama. Supporting para petani kita,” pungkasnya.
Rangkaian acara diakhiri dengan penyerahan plakat dari Pemda KLU. (Sas)