Kontras86.com | Lombok Utara – Usai menyerahkan bantuan Sarana Penangkapan Ikan secara simbolis kepada 13 Ketua Kelompok Nelayan (Pokyan) di kantor Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (Dishublutkan) Kabupaten Lombok Utara, Bupati Najmul Akhyat ditanya oleh wartawan terkait bentuk bantuan “barang” bukan “uang” berdasarkan perencanaan awal. Menjawab pertanyaan wartawan itu, Bupati menjelaskan, pemberian bantuan dalam bentuk barang kepada kelompok nelayan lantaran regulasi tidak membolehkan pemberian uang kepada wirausaha baru (WUB) termasuk nelayan.
“Karena aturan kita tidak bisa dalam bentuk uang, maka diberikan dalam bentuk barang. Karena ini sangat dibutuhkan maka hari ini kita berikan. Tidak mungkin kita memberikan bantuan dengan melanggar aturan,” jawab Najmul kepada wartawan, Kamis (18/6/2020).
Disampaikan lebih lanjut, pihaknya juga sudah memberikan bantuan berbentuk serupa (barang) kepada para pedagang, perbengkelan, kelompok tani dan wira usaha lainnya. “Jadi, kalau kita kompresi dalam program ini, justru lebih banyak dengan wira usaha baru yang nilainya Rp.3 Juta itu,” kata bupati.
Bahkan pada akhir 2019, kata Sekjen APKASI ini, pihaknya sudah mengecek lebih dari 25 ribu orang sudah mendapatkan manfaat dari program WUB ini. Sedangkan jumlah uang yang dianggarkan untuk pembelian barang melebihi angka Rp.65 Milyar.
“Semuanya kita berikan kepada masyarakat. Dan, hari ini juga kita berikan sekitar Rp.3 milyar. Walaupun tidak tuntas semuanya. Mudah-mudahn ini bisa memenuhi kebutuhan mereka,” harapnya.
Kalau kita kembalikan anggaran untuk masyarakat, masih tutur Najmul, ini salah satu cara untuk pemulihan ekonomi. “Ada dua target yang ingin kita capai, bagaimana Covid-19 ini bisa selesai. Kedua, recovery ekonomi masyarakat kita,” terang Najmul.
Diceritakan juga oleh mantan anggota DPRD Lobar itu, setelah pihak Dinas Dishublutkan koordinasi dengan pihaknya supaya anggaran untuk kelompok nelayan tidak dialihkan untuk dana penanganan Covid-19, ia pun merespons dengan memberi kepastian anggaran bersangkutan tidak digeser. “Alhamdulillah anggaran WUB (nelayan) bisa dipertahankan, sehingga kita bisa salurkan hari ini,” tutupnya. (Sas)