Kontras86.com | Lombok Barat – Sambut masa “transisi new normal” sektor pariwisata, ratusan perwakilan pelaku wisata dari unsur tour and travel agent, pengelola hotel, dan pusat oleh-oleh di Lombok berkonvoi keliling. Sebelum konvoi para peserta berkumpul di Tembolak jalur ByPass Mataram sejak pukul 14.00 Wita, pada Minggu (21/6) kemarin.
Pantauan media ini total lebih dari 50 unit bus berukuran sedang dan besar ikut kumpul berkonvoi. Start konvoi dari Tembolak menuju Bandara International Lombok. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri jalur ByPass ke arah Senggigi dan berakhir di Pusat Oleh-Oleh Sasaku Senggigi.
Arve, perwakilan Amo Holiday Tour and Travel Organizer selaku penyelenggara, mengutarakan kegiatan yang dinamakan “konvoi pariwisata” itu merupakan bentuk rasa syukur dan optimisme para pelaku wisata terhadap dimulainya tatanan New Normal di sejumlah daerah.
Ia bahkan mengaku hampir empat bulan pariwisata di Lombok seperti mati suri lantaran Covid-19. Akibatnya para pelaku wisata terpuruk.
“Makanya kita berpartisipasi bersama seluruh pelaku wisata yang ada, baik itu travel agen, hotel maupun pusat oleh-oleh untuk mengadakan konvoi pariwisata ini,” tutur Arve.
Arve berharap kegiatan konvoi pariwisata tersebut akan mampu membangkitkan kembali gairah pariwisata di NTB, khususnya pariwisata di Lombok Barat.
“Paling tidak dengan adanya kegiatan ini, teman-teman yang sedang terpuruk dengan kondisi saat ini bisa mendapat sedikit harapan, dimana pariwisata Lombok dapat kembali bangkit dan kembali berjaya,” harapnya.
“Insya Allah sekitar bulan Agustus mendatang, kita akan buat satu event yang melibatkan seluruh travel agen. Semua pelaku pariwisata agar hadir di Lombok untuk mengikuti kegiatan family gathering,” harap Arve menambahkan.
Demikian halnya Dinas Pariwisata Lombok Barat juga mengapresiasi kegiatan konvoi itu, seperti disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. Saiful Ahkam pada giat konvoi pariwisata kemarin. Ia menilai konvoi tersebut menjadi bukti para pelaku pariwisata kompak.
Target enam bulan ke depan, sebut Ahkam, bagaimana para pelaku pariwisata itu sendiri mampu memasarkan diri sekaligus memuaskan para pelanggan. Ia lantas menyarankan kolaborasi antarpelaku perlu dikedepankan dan bahkan diutamakan.
“Jadi, kegiatan ini seperti manasin mesin, di mana mereka atau pelaku pariwisata siap transisi new normal. Kita apresiasi, terlebih ini sesuatu yang sifatnya mandiri. Satu hal yang paling penting adalah ada kesadaran cukup baik dari mereka bahwa pariwisata ini tidak bisa dijalani secara sepihak, tetapi multipihak. Spirit ini yang harus dirangkul karena membanggakan,” terang Ahkam.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi II DPRD Lombok Barat, Abdul Madjid, salah satu pihak yang ikut dalam konvoi tersebut. Ia berpendapat bahwa kegiatan semacam itu menjadi upaya nyata dalam mendorong dibukanya kembali destinasi wisata, tapi tentu tetap mengatensi standar protokol kesehatan Covid-19.
Hal lain yang perlu dikaji, menurut politisi PPP ini, masa transisi new normal nantinya harus dipandang menjadi ajang berbenah untuk mengajarkan sapta pesona, salah satunya kebersihan. Lalu penting harus ada sosialisasi intensif, lantaran satgas gugus tugas Lombok Barat saat ini lebih fokus ke kecamatan.
“Mereka harus terus menerus melakukan sosialisasi dengan melibatkan stakeholder pariwisata dan para pelaku penggiat pariwisata, sehingga bisa berlaku SOP protap kesehatan Covid-19 terkait dengan pariwisata ini,” pesannya. (Sas)