Next Post

Bupati Lobar Minta Kadikes Lengkapi Alkes

FB_IMG_1591450805750

Kontras86.com | Lombok Barat – Pencegahan penularan pandemi Covid-19 di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus diikhtiarkan terutama dengan memberikan pemahaman dan pencerahan secara intensif kepada masyarakat tetap mematuhi standar protap kesehatan yang dianjurkan pemerintah daerah agar dapat mengurangi atau setidaknya bisa meminimalisir angka penularan Covid-19 di Lobar.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, menuturkan meskipun tren peningkatan dan penurunan masyarakat yang terpapar positif Covid-19 fluktuatif, namun kewaspadaan harus tetap dilakukan. Masalahnya, tidak hanya masyarakat saja yang terkena Covid-19, tetapi juga telah merambah ke tenaga kesehatan (nakes) sebagai ujung tombak utama penanganan kesehatan warga terkena wabah virus corona.

“Upaya pencegahan Covid-19 ini untuk mengetahui status masyarakat positif atau reaktif juga terkendala oleh masih minimnya peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti rapid test ataupun alat Swab dan lainnya. Selama ini kita memeriksakannya ke RSUD Propinsi ataupun RS Unram, namun hasilnya menunggu proses,” kata Bupati di hadapan anggota Forkompinda Lobar, Sekda Lobar, Ketua MUI, Ketua FKUB Lobar, di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Sabtu (6/6).

Dalam pertemuan bertajuk Rapat Evaluasi (Rapev) Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Lombok Barat itu, bupati meminta Kadis Kesehatan Kabupaten Lombok Barat membeli peralatan kesehatan yang dibutuhkan seperti alat swab, rapid test, dan alat pendukung lainnya agar lebih cepat mengetahui keberadaan para pasien terpapar Covid-19. Dengan langkah itu, kata Fauzan, bisa diambil langkah selanjutnya untuk penanganan yang lebih cepat.

“Dengan alat ini, tentu hasil kerja lebih efisien. Kita tidak perlu menunggu waktu lama mengetahui hasilnya. Ini penting untuk kita ambil keputusan untuk semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Selain itu kita khawatir jika langkah ini tidak segera dilakukan, penularan Covid-19 ini begitu cepat,” tandas Bupati Fauzan.

Tak hanya itu, bupati juga menegaskan berdasarkan hasil diskusi dengan Tim Internal Gugus Tugas Kabupaten Lombok Barat, penanganan Covid-19 ke depan harus lebih difokuskan di masing-masing kecamatan dengan melibatkan seluruh unsur yang ada di kecamatan. Selanjutnya, pihak kecamatan mesti berkoordinasi dengan pihak desa agar lebih terarah dan mengenai sasaran.

“Peran petugas kesehatan di tingkat kecamatan juga akan lebih kita maksimalkan, sebagai ujung tombak penanganan kesehatan di tingkat paling bawah,” pesan bupati.

Hampir senada dengan bupati, Ketua DPRD Lombok Barat Hj. Nurhidayah menekankan harus adanya langkah-langkah dan strategi khusus (strasus) yang mesti ditetapkan tim gugus tugas penanganan Covid-19 Lombok Barat. Strasus itu sebagai langkah khusus menekan laju keterpaparan masyarakat positif Covid-19 di Lombok Barat.
“Ini penting diatensi agar kerja-kerja gugus tugas lebih maksimal lagi,” kata Nurhidayah mengingatkan seluruh peserta rapat.

Dalam pada itu, Sekda Lombok Barat Dr. H. Baehaqi, M.Pd, M.M mempertegas harapan Bupati Fauzan Khalid. Menurut Baehaqi, pihaknya berjanji kerja tim gugus tugas penanganan Covid-19 kabupaten akan diperkuat dengan tim gugus tugas pada semua kecamatan se-Lombok Barat. Tim gugus kecamatan kemudian akan tugaskan untuk memperkuat dan mem-backup tupoksi mereka hingga ke desa-desa.

“Nantinya kita berharap tim gugus tugas kecamatan setiap saat bisa langsung memberikan laporan dan berkoordinasi intensif dengan tim gugus tugas kabupaten,” terangnya.

Kegiatan Rapev Tim Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Lombok Barat itu dihadiri oleh Bupati Lobar, Ketua DPRD Lobar, Dandim 1606/Lobar Kol. Czi. Efrijon Scroll, SIP, M.M, Sekda Lobar dan seluruh anggota Gugus Tugas Covid-19 Lobar. (Sas)

infomerd

Adi Merdeka

Related posts

Newsletter

Silakan isi email dibawah ini

Iklan Samping

IMG-20250324-WA0029
IMG-20250325-WA0017_aXvFvwri1U
IMG-20250329-WA0007_xr7xSC5N7d
IMG-20211218-WA0041_compress97
logo-pwi-antara
IMG_20201011_210144-720x375_compress67

Recent News