Musi Banyuasin – Program layanan kesehatan gratis yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) diduga tercoreng akibat tingginya biaya yang diterapkan oleh Puskesmas Mekar Jaya, Kecamatan Keluang. Sejumlah pasien dan keluarga pasien mengeluhkan tarif yang dinilai memberatkan, termasuk untuk layanan ambulans jenazah yang mencapai lebih dari Rp 2 juta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, salah satu keluarga pasien yang meninggal pada 29 Desember 2024 mengaku terkejut dengan besarnya biaya yang harus dibayarkan. Mereka mengungkapkan bahwa selain biaya perawatan, mereka juga dikenakan sejumlah tarif tambahan untuk layanan ambulans jenazah.
“Kami harus membayar total Rp 2.165.000, termasuk biaya UGD, dokter, bahan medis, serta berbagai biaya lain yang ditetapkan pihak puskesmas. Ini sangat memberatkan, apalagi kami dari keluarga kurang mampu,” ungkap salah satu keluarga pasien.
Mereka mempertanyakan kebijakan tarif tersebut, yang dinilai bertentangan dengan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 199 Tahun 2021 tentang Tarif Layanan BLUD Puskesmas.
Menanggapi keluhan ini, Kepala Puskesmas Mekar Jaya, Arafik, membantah adanya penetapan tarif yang tidak sesuai aturan. Ia menyatakan bahwa seluruh biaya telah mengacu pada regulasi yang berlaku, meskipun pihaknya akan melakukan pengecekan kembali.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr. Azmi, menyatakan akan menindaklanjuti informasi ini dan memastikan ada kejelasan terkait dugaan pelanggaran peraturan bupati yang dimaksud.
“Kami akan memperjelas sisi pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku dan menindaklanjuti kebenaran informasi ini,” ujarnya.
(Tim/Rico)
