Banyuasin, Sumatera Selatan – KWH listrik milik Bapak Tamami, warga Desa Tabala Jaya RT 2B Dusun 2B, Kecamatan Karang Agung Ilir, mengalami kerusakan serius yang diduga akibat sambaran petir. Kerusakan tersebut telah berlangsung lebih dari satu bulan tanpa adanya tindakan perbaikan dari pihak terkait.
Menurut keterangan yang diperoleh, KWH PLN tersebut terus menampilkan tulisan “PERIKSA” pada layar. Dalam beberapa upaya, pengguna sempat mengisi token listrik senilai Rp20.000, namun hanya bertahan selama satu minggu sebelum masalah serupa kembali terjadi. Saat diisi token Rp50.000, KWH dapat bertahan hingga 15 hari sebelum akhirnya padam total.
Hingga saat ini, pelanggan masih berusaha mengisi token listrik senilai Rp50.000 lagi, namun nomor token selalu ditolak oleh perangkat. Kondisi ini membuat keluarga Bapak Tamami dan warga sekitar merasa sangat terganggu, terutama ketika membutuhkan listrik untuk kegiatan penting.
“Yang paling miris, pada Kamis malam (2 Januari 2025) saat acara rutinan jama’ah Yasin dan tahlil di rumah, kami hanya mengandalkan lampu senter karena tidak ada listrik,” ungkap Bapak Tamami saat diwawancarai oleh Info Merdeka.
Warga berharap pihak PLN segera mengganti atau memperbaiki KWH tersebut. Hingga berita ini ditulis, laporan pelanggan ke teknisi yang bertugas di wilayah Karang Agung Ilir belum mendapatkan tanggapan berarti.
“Kami hanya ingin kejelasan. Harapan kami, kerusakan ini segera ditangani agar tidak gelap gulita lagi, terutama saat acara penting,” tambahnya.
Dengan situasi yang semakin mendesak, diharapkan pihak PLN dapat memberikan solusi cepat atas permasalahan ini untuk memastikan kebutuhan listrik masyarakat kembali normal.
(Mustangin)